Wednesday, 4 July 2012

Prospek Beternak Bebek Hibrida Umur 40 hari Sudah Mendatangkan Rezeki


Bebek memang salah satu hewan kesayangan manusia. Betapa tidak, banyak dari bebek yang bernilai ekonomi baik dari telur, bulu maupun dagingnya semuanya bernilai jual. Bebek memang sudah dibudidayakan manusia sejak lama karena dapat mendatangkan rejeki. Daerah seperti brebes dan alabio adalah sentra industri yang berbasis hewan unggas ini. Termasuk daerah alabio yang memang terkenal jenis bebek penghasil daging. Sejak lama bebek alabio dikembangkan sebagai produksi daging.

Namun jenis bebek yang ada saat ini dirasakan masih kurang maksimal dalam hal produksi dagingnya. Oleh sebab itu masih diusahakan perkawinan silang antara beberapa jenis bebek sehingga dapat dihasilkan jenis bebek baru yang lebih berbobot beratnya dan dapat dipanen dalam waktu yang lebih singkat. Baru-baru ini masyarakat mulai diperkenalkan jenis bebek baru yaitu bebek hibrida. Bebek hibrida ini juga masih dalam proses persilangan beberapa penangkar dan hasilnya belumlah relatif stabil namun secara umum kualitas berat badan dari bebek-bebek hibrida ini memang diatas dari bebek lokal. Bebek hibrida berasal dari persilangan antara bebek peking yang memang terkenal sebagai bebek pedaging dengan beberapa jenis bebek lokal yaitu bebek mojosari (jatim), bebek pajajaran dan bebek rambon.

Selama ini bebek yang dijadikan bebek pedaging biasanya adalah bebek petelur yang sudah afkir atau bebek angonan jawa yang umur pemeliharaannya lebih lama. Sehingga dari kualitas daging memang sangat jauh dari yang diharapkan. Dengan kehadiran bebek hibria sebagai bebek pedaging adalah salah satu jawaban kebutuhan masyarakat akan daging bebek. Bebek hibrida ini selain karkas dagingnya yang lebih banyak juga kualitas daging dari sisi keempukannya mendekati daging ayam kampung, selain itu juga dari bau daging yang lebih enak karena tidak berasa amis. Keunggulan lain dari bebek hibrida ini adalah selain penghasil daging juga dapat dibudidayakan sebagai penghasil telur yang jumlah produksinya masih mengalahkan produksi telur bebek lokal.

Jadi tidak salah dengan pilihan untuk beternak bebek hibrida ini akan semakin menggairahkan usaha pembudidayaan bebek sebagai penghasil protein hewani unggas selain ayam, karena bebek hibrida ini unggul tidak hanya dalam berat dagingnya saja namun juga unggul dalam produksi telur, tahan penyakit, tidak berbau amis dan dapat dipanen dalam waktu yang pendek yaitu 40 hari saja. Dengan segala keunggulannya itulah banyak peternak yang merasa optimis mengenai prospek usahanya kedepan. Termasuk peternak bibit yang kewalahan dalam menerima pesanan bibit bebek hibrida tersebut.

Syarat budidaya bebek hibrida ini memang tidak rumit. Ada beberapa kondisi ideal yang diminta oleh bebek bebek ini sehingga dapat berproduksi optimal. Syarat hidupnya antara lain tidak dalam lingkungan yang bising, suhu berkisar antara 26-30 derajat C, tidak terlalu lembab, butuh kolam untuk menjaga suhu tubuh bebek agar tidak terlalu panas. Bebek hibrida ini cocok dipelihara diperkampungan yang jauh dari kebisingan karena bila bising maka akan menyebabkan bebek stres. Bebek hibrida membutuhkan kondisi suhu yang sedang, tidak suka suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas.  Oleh sebab itu kandang bebek membutuhkan alas dan tembok yang berupa semen agar tidak terlalu dingin. Butuh kolam air guna bermain dan menstabilkan suhu tubuh. Proses pembesaran bebek dibagi dalam dua fase yaitu fase starter (yaitu 1-14 hari) dan fase finisher (14-40 hari). Pembedaan kedua fase ini adalah perbedaan pemberian pakan dimana untuk fase starter pemberian protein sebesar 20 % dan fase finisher pakan protein mengandung 18-19 %.

Pemasaran bebek hibrida ini baik dari produsen bibit dan pedaging tidaklah sulit. Bagi peternak bibit tentu saja pemasaran dilakukan kepada peternak grower atau pembesaran, dan bagi peternak pembesaran itik atau bebek dijual kepada pengepul atau tengkulak yang pada akhirnya akan menyuplai restoran, rumah makan atau hotel.

Kendala dalam beternak bebek hibrida ini ada beberapa hal yaitu:

Masih langkanya bibit dan kualitas DOD karena belum ada lembaga sertifikasi yang dapat menjamin keunggulan atau keaslian bebek hibrida ini
Harga pakan yang selalu meningkat akan mengurangi keuntungan peternak bebek. Untuk mengurangi resiko kenaikan harga pakan biasanya peternak mencampur bahan pakan dengan bahan lainnya seperti sayuran sisa, sisa udang atau ikan.
Bebek menjadi stres karena kaget akibat suara petir yang keras, suara orang yang keluar masuk kandang termasuk warna baju yang mencolok atau bau parfum yang keras dapat menyebabkan bebek ngambek bertelur.
atauCV. Pertama Dwi Farm  atauCV. Pertama Dwi Farm  
Untuk mengurangi resiko stres, bebek biasanya ditambah asupan berupa vitamin yang dicampur dengan air minum. Pemberian vitamin anti stres ini tidak perlu diberikan setiap hari namun bila indukan bebek dirasakan mengalami stres baru diberi vitamin tersebut. Kebersihan kandang juga harus dijaga agar terhindar dari penyakit.

Untuk kebutuhan indukan bebek dapat mengubungi :
L Hardi  Prasetyo
Balai Penelitian Ternak Ciawi – Bogor
Telp. 0251-8240751-53

No comments:

Post a Comment

Labels