Thursday, 20 June 2013

Bubur Singkong Mutiara

Assalamualaykum


Cuaca yang tidak menentu kadang panas menyengat tapi mendadak hujan deras dan dingin membuat perut sering keroncongan. Terpikir deh bikin bubur yang mengenyangkan biar bentar-bentar nggak protes.
Sudah beberapa hari nggak ketemu singkong di tukang sayur karena cepet ludes. Hawa dingin memang paling asyik makan singkong goreng anget-anget. Setelah kemarin dapat singkong tadi pagi langsung dieksekusi, sekalian mengurangi stok sagu mutiara di dapur.


Bahan :
500 gr singkong kupas, potong dadu
500 ml air
125 gr gula merah
2 lbr daun pandan
1/4 sdt garam
1-2 sdm gula pasir (gunakan jika diperlukan)
1 sdm tapioka/kanji/aci, larutkan dengan sedikit air
250 gr sagu mutiara matang (resep disini)

Kuah santan : (rebus sambil diaduk-aduk supaya tidak pecah)
500 ml santan dari 1/2 butir kelapa parut
1/2 sdt garam

Cara membuat :
1. Rebus air dan gula merah sampai larut, saring. Rebus kembali dan tambahkan daun pandan dan garam. Biarkan mendidih. Cek rasanya, jika kurang manis tambahkan gula pasir.
2. Masukkan singkong, rebus sampai empuk dan kuah benrkurang. Jika kuahnya menyusut banyak sementara singkong belum empuk tambahkan air panas.
3. Masukkan larutan tapioka dan masak sampai kental dan meletup-letup. Matikan api.
4. Dalam sebuah mangkuk letakkan bubur singkong, beri sagu mutiara dan siram dengan kuah santan. Sajikan.


Resep Masakan Sambal Jengkol

Resep



Untuk orang indonesia pasti sudah sangat mengenal jengkol. Ya buah yang satu ini memang sangat terkenal dengan aromanya yang khas yang terkadang membuat orang menjauhinya. Tetapi dibalik aromanya, ternyata jengkol ini memiliki rasa yang tak bisa di anggap remeh apalagi jika sudah di olah menjadi salah satu resep sambal seperti resep sambal jengkol. Rasanya yang lezat membuat orang menjadi tak peduli dengan aroma yang ditimbulkan, karena rasa yang tercipta dari resep sambal jengkol ini lebih memikat daripada aromanya.
Resep sambal jengkol ini terbukti banyak sekali yang menyukainya mulai dari remaja hingga orang tua. Resep sambal jengkol ini juga pas apabila disantap bersama resep masakan lainnya, seperti aneka resep ayam, resep ikan, hingga resep seafood. Dijamin pasti aneka resep masakan anda akan lebih nikmat. Nah penasaran dengan rasanya? berikut resep sambal jengkol yang bisa anda buat sendiri di rumah.
Bahan:
1/2 kg jengkol
Daun jeruk secukupnya, iris-iris
Gula merah sukupnya
Minyak goreng untuk menumis
Garam sekupnya
Bumbu:
4 siung bawang putih
6 butir bawang merah
5 buah cabai merah
1 cm lengkuas, memarkan
2 lbr daun salam
Cara Membuat:
1. Potong jengkol menjadi beberapa bagian, goreng hingga berubah warna dan tiriskan.
2. Goreng bawang merah, bawang putih dan cabai, lalu diulek hingga halus.
3. Panaskan minyak goreng untuk menumis, masukkan bumbu yang sudah diulek, tambahkan daun jeruk, lengkuas,daun salam, dan gula merah, hingga harum.
4. Masukkan jengkol yang sudah digoreng, tambahkan garam dan penyedap rasa secukupnya, aduk rata hingga matang.
5. angkat dan sambal jengkol siap untuk disajikan.

Waaah patut di coba ya resep sambal jengkol lezat di atas, sepertinya akan sangat nikmat bila disantap dengan nasi hangat berserta sajian lainnya. Sebagai hidangan penutup sajikan pula aneka resep kue kering dan resep kue basah yang akan memaniskan hari anda. Selamat mencoba.

sumber:  http://resepcaramembuat.com/resep-sambal-jengkol.html

resep masakan Sambal Pecel Lele

Resep



Salah satu resep masakan favorit masyarakat saat malam hari tiba adalah resep pecel lele. Hampir disetiap daerah dengan mudah dapat kita temui kios-kios penjual pecel lele di pinggir jalan. Selain karena rasanya yang lezat, salah satu faktr yang membuat resep pecel lele ini begitu diminati adalah resep sambal pecel lelenya. Berbeda dengan resep sambal lainnya, resep sambal pecel lele ini terasa begitu spesial dan berbeda karena rasanya yang tidak terlalu pedas dan cenderung manis sehingga dari anak-anak hingga orang tua menyukai resep sambal lele ini.
Resep sambal pecel lele ini pun tak hanya cocok sebagai pendamping resep masakan pecel lele saja, tetapi juga cocok disajikan bersama hidangan lain seperti aneka resep ayam, ikan bakar atau ikan goreng dan aneka resep masakan gorengan lainnya. Untuk anda pecinta resep pecel lele ini, kini anda bisa membuatnya sendiri di rumah dengan resep sambal pecel lele dibawah ini.
Bahan :
2 buah tomat
3 biji cabe merah.
5 bawang merah
5 siung bawang putih.
Cabe rawit secukupnya.
5 butir kemiri.
Gula merah secukupnya.
Garam secukupnya.
Penyedap rasa (vetsin) secukupnya.
Cara Membuat :
1. Siapkan gula merah, garam, dan penyedap rasa kedalam cowet. Ulek-ulek sampai halus.
2. Goreng bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit dan kemiri.
3. Angkat dan masukkan ke dalam bumbu yang sudah dihaluskan tadi. Ulek jangan sampai terlalu halus.
4. Goreng Tomat dalam api sedang, jika sudah cukup matang. Angkat dan masukan ke bumbu lain. Ulek-ulek jangan sampai terlalu halus.
5. sambal pecel lele siap untuk disajikan.
Kini anda tak perlu susah-susah pergi ke kios pecel lele untuk menikmati resep sambal pecel lele lezat seperti diatas karena sekarang bisa dengan mudah anda sajikan dirumah. Sebagai pelenngkapnya sajikan pula aneka resep kue kering dan resep kue basah sebagai hidangan penutupnya. Selamat mencoba.

sumber:  http://resepcaramembuat.com/resep-sambal-pecel-lele.html

Tuesday, 18 June 2013

Trancam

Assalamualaykum


Sejak tinggal di Ciledug untuk pertama kali inilah saya bikin trancam. Dibandingkan bikin urap lebih cepat bikin trancam karena semua sayur yang dipake adalah mentah.
Sedang bikin urap harus dikukus atau direbus dulu. Setelah kluyuran di sini, kemarin saya dapat hidayah untuk bikin trancam ini. Resep aslinya menggunakan tempe kukus tapi kemarin saya goreng. Bumbu urap-pun saya sangrai sebentar supaya tidak mudah basi. Ketika menyangrai jangan terlalu lama supaya kelapanya tidak kering. Kalo sampai kering akan seret ketika dimakan /ditelan. Selain itu bumbu urapnya saya beri kunyit sedikit supaya lebih menarik karena saya cuma pake 1 biji cabe merah (masih harus mengurangi yang pedas gitu). Toge yang saya pake juga toge yang sudah keluar kecambahnya, bukan toge pendek, karena menurut saya terasa lebih segar dan kress (renyah). Karena sayur yang dipake adalah sayur mentah jangan lupa untuk mencuci dulu sampai bersih ya.

Bahan :
150 gr tempe potong dadu
6 lonjor kacang panjang, iris tipis
1 bh ketimun, buang bijinya potong dadu
2 ikat daun kemangi, petik daunnya
50 gr toge

Bumbu :
1/2 butir kelapa setengah tua, parut memanjang
3 siung bawang putih
2 cm kencur
2 lbr daun jeruk
1 bh cabe merah keriting (sesuai selera)
1/2 cm kunyit
1 sdt gula merah
1/2 sdt terasi
garam secukupnya

Cara membuat :
1. Goreng tempe sampai setengah matang, angkat tiriskan.
2. Haluskan bawang putih, kencur, daun jeruk, cabe, kunyit gula merah, terasi dan garam. Cek rasanya. Campur dengan kelapa parut.
3. Tuang ke dalam wajan lebar, nyalakan api kecil dan sangrai sampai kelapa terasa panas. Jangan terlalu lama menyangrai supaya kelapa tidak terlalu kering. Angkat dan dinginkan. Sajikan bersama sayur dan tempe yang telah digoreng kemudian aduk rata.



Tuesday, 11 June 2013

Nugget Tempe Sayur

Assalamualaykum


Beberapa waktu yang lalu saya pernah berpikir untuk membuat snack yang gurih. Setelah browsing internet saya tertarik untuk bikin nugget tempe ini.
Bahannya yang mudah dan sederhana yang jadi prioritas utama. Awalnya pingin bikin risoles tapi kok khawatir badan belum kuat bikin kulitnya yang makan waktu lama. Akhirnya terpikir bikin nugget tempe aja karena belum pernah mencoba. Kalo nugget tahu malah udah beberapa kali cuma nggak difoto karena males. Resep dasarnya saya ambil dari Sajian Sedap dan diolah sesuai keinginan saya. Untuk pelapisnya saya menggunakan larutan terigu karena saya menghindari minyak yang berbuih ketika digoreng. selain itu juga supaya nugget tidak banyak menyerap minyak. Hasilnya nugget tempe yang yummy karena pake daging dan juga keju. Nggak usah banyak ngomong langsung ceki-ceki resepnya aja ya (lagi males ngetik).

Bahan :
200 gr tempe
150 gr daging ayam/sapi giling
1 bh wortel, serut kasar
1 batang daun bawang, iris halus
1 sdm tepung panir
2 sdm keju parut
1 butir telur
3 butir bawang merah
3 siung bawang putih
1/2 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
2 sdm tepung terigu
75-100 ml air
Tepung panir secukupnya
Minyak goreng

Cara membuat :
1. Kukus tempe selama 20 menit, angkat dan haluskan
2. Haluskan bawang merah dan bawang putih.
3. Campur tempe halus, daging ayam, wortel serut, daun bawang, tepung panir, keju parut, telur dan juga bumbu halus. Beri garam dan merica bubuk, aduk rata. Cek rasanya.
4. Siapkan loyang persegi ukuran 18x18 cm alasi alumunium foil dan olesi minyak goreng. Panaskan kukusan sampai mendidih.
5. Tuang adonan tempe ke dalam loyang dan ratakan.
6. Kukus selama 30 menit sampai padat. Angkat dari kukusan dan dinginkan.
7. Dalam sebuah mangkuk campur terigu dan air, aduk sampai menjadi adonan yang licin.
8. Potong nugget tempe, celupkan dalam adonan terigu dan gulingkan ke dalam tepung panir. Diamkan sedikitnya selama 15 menit supaya tepung panir benar-benar melekat
9. Panaskan minyak goreng yang cukup banyak. Goreng nugget tempe sampai kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan.


Sunday, 9 June 2013

Cake Marmer Jadul

Assalamualaykum


Jika ingat ketika masih belajar bikin kue waktu kelas 5 SD, ini merupakan kue yang pertama kali saya pelajari. Bahkan ketika SMP ada pelajaran PKK yang mengharuskan praktek membuat kue.
Dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Dan kelompok saya membuat cake marmer. Dua minggu sebelum dimulai kami kumpul di rumah teman untuk pemanasan. Kebetulan ibu teman saya ini pintar bikin kue dan masak memasak. Saya ditugasi bawa mixer dan dengan senang hati saya gotong ke sana. Pada waktu inilah saya melihat praktek bikin kue secara live setelah sebelumnya hanya belajar otodidak dari majalah atau tabloid dan hasilnya tidak pasti, kadang sukses kadang bantat. Ibu teman saya ini menerangkan dengan detail dan teliti step by step proses pengocokan dan cara menuang bahan ke dalam adonan. Waktu itu sekitar tahun 1989-1990 dan belum ada cake emulsifier (mungkin sudah ada tapi masih jarang yang tau) dan pengembangnya hanya menggunakan sejumput soda kue. Setelah jadi betapa senangnya, karena akhirnya bisa bikin kue yang empuk dan menul-menul. Satu hari sebelum hari H saya mengusulkan untuk menambahkan hiasan berupa buttercream untuk mempercantik kue. Alhamdulillah usul saya diterima. Keesokan harinya ketika membuat kue lancar-lancar saja. Masalah sedikit muncul ketika waktunya menghias menggunakan buttercream dan spuit. Dari semua anggota tidak ada satupun yang lihai menyemprotkan buttercream. Berhubung saya yang usul akhirnya saya 'ketiban sampur" untuk menghiasnya. Alamaaaaakkkk...jujur aja saya langsung nervous karena belum pernah melakukannya. Saya hanya pernah membuat kue semprit. Bermodal pengalaman itulah saya membuat motif swirl diatas potongan kue yang sudah jadi. Setelah dihias secantik cantiknya (menurut penilaian kami lho) kue ini langsung dibawa ke kantor guru untuk dinilai. Nilai baru akan keluar di awal minggu karena kuenya dibuat Sabtu siang. Setelah ditunggu akhirnya nilai dibagikan dan kelompok kami mendapat nilai 8,5. Yeayyyy.....senangnyaaaaaa. Kata guru PKK kelompok kami mendapat tambahan nilai dibandingkan kelompok yang lain karena dari penampilan terlihat menggiurkan. Buttercreamnya membuat penampilannya jadi lebih cantik daripada kelompok lain. Setelah ada tugas bikin kue itulah saya jadi lihay bikin kue di rumah dan hasilnya disukai alm bapak karena bapak suka dengan kue homemade.

Setelah cerita tentang cake marmer jadul, saya pernah melihat ada yang posting juga. Beberapa waktu yang lalu mbak Nien Ing membuat Cake Marmer Jadul. Cantik deh picnya. Resep ini berasal dari Pak Sahak. Siapa sih yang nggak tau Pak Sahak ? Resep beliau selalu yahud dan banyak dijadikan andalan para bakul kue. Proses pembuatannya mudah karena semua bahan kecuali margarin dan minyak sayur dikocok jadi satu. Setelah kental dan rata barulah kedua bahan tadi dimasukkan. Tapi resep saya nanti dibuat dengan metode sponge cake seperti umumnya ya. Karena mixer saya kapasitasnya kecil jadi nggak berani pake sistem all in one. Selain itu saya hanya pake setengah resep yang menggunakan 5 butir telur. Motif marmernya juga pake coklat bubuk yang diberi air panas. Jadi judulnya kue ini adalah kue nostalgia buat saya.


Bahan :
5 butir telur utuh
125 gr gula pasir
10 gr emulsifier (saya pake 1/2 sdt SP)
150 gr tepung terigu
15 gr susu bubuk
15 gr tepung maizena
100 gr margarin cair
50 gr minyak sayur
1 sdm coklat bubuk
1-2 sdm air panas
1 sdt pasta coklat

Cara membuat :
1. Siapkan loyang bentuk ring diameter 20 cm, olesi margarin dan taburi sedikit tepung. Panaskan oven dengan suhu 180°C.
2. Kocok telur, gula dan SP dengan speed tinggi sampai kental dan mengembang selama 10 menit. Tidak perlu sampai berjejak ya.
3. Masukkan ayakan terigu, susu bubuk dan maizena, kocok dengan speed rendah sampai rata. Matikan mixer.
4. Masukkan campuran margarin cair dan minyak sayur, aduk balik menggunakan spatula.
5. Dalam sebuah mangkuk campur coklat bubuk dan air panas sampai berbentuk pasta. Tuangi adonan sebanyak 2 sendok sayur, aduk rata. Masukkan pasta coklat.
6. Tuang adonan putih ke dalam loyang. Masukkan adonan coklat di beberapa tempat secara acak. Bentuk motif marmer menggunakan lidi/garpu.
7. Panggang dalam oven selama 45 menit. Lakukan test tusuk. Setelah matang segera keluarkan dari loyang supaya kue tidak menciut.



Bihun Goreng

Assalamualaykum


Setelah bikin Mi Goreng Jawa tempo hari sekarang saatnya mengeksekusi bihun yang nganggur. Bihun ini kalo di Jawa disebut dengan mihun.
Kalo makan bihun sepiring juga rasanya kenyang. Lumayan deh buat pengganti nasi, biar nggak bosen gitu. Sebenarnya di depan rumah tiap hari lewat bakul pecel yang bawa bihun goreng. Biasanya kalo beli bihun gorengnya disiram dengan bumbu pecel supaya lebih yummy. Tapi karena bumbu pecelnya teramat pedas, mending nggak aja deh. Sayang badan gitu. Proses pembuatan dan bumbunya sama persis dengan Mi Goreng Jawa.  Untuk bihunnya saya menggunakan bihun jagung. Kelebihan bihun jagung ini tidak mudah hancur jika diolah. Jadi siplah jika dijadikan bihun goreng yang memerlukan pengadukan yang cepat supaya merata bumbunya.

 Bahan :
1 bks (190 gr) bihun jagung kering
4 sdm kecap manis
2 sdm saus tiram
1/2 sdt garam
1 sdt gula pasir
5 butir bawang merah, iris tipis
2 sdt kecap ikan/asin
1 batang daun bawang, iris halus
1 bh wortel, potong bulat
5 batang sawi hijau, potong-potong
5 lbr kol/kubis, potong kasar
5 butir bakso, potong sesuai selera
3 bh sosis, potong bulat
2 butir telur, dibuat orak arik

Bumbu halus :
4 siung bawang putih
1/2 sdt merica bulat
4 butir kemiri
1 sdm ebi yang sudah direndam air panas sampai empuk

pelengkap :
bawang goreng
mentimun
cabe rawit

Cara membuat :
1. Rebus bihun sampai matang, angkat dan tiriskan. Siram dengan air dingin beberapa kali sampai menjadi dingin. Tuangi bihun dengan kecap manis dan saus tiram. Beri garam dan gula pasir, aduk rata dan cek rasanya. Jika suka bisa ditambahkan kaldu bubuk atau penyedap rasa. Sisihkan.
2. Tumis bawang merah dan bumbu halus sampai wangi. Masukkan kecap ikan, daun bawang dan wortel, aduk rata. Biarkan wortel matang.
3 Masukkan sawi hijau, kol, bakso, sosis, telur orak arik dan bihun berbumbu. Aduk rata sampai ke dasar wajan. Cek rasanya. Jika telah matang angkat bihun dan sajikan hangat beserta pelengkap.


Thursday, 6 June 2013

Roti Pisang Coklat Keju

Assalamualaykum


Suatu saat di awal tahun 2011 saya browsing di internet dan kesasar di blognya Florence. Tertarik dengan aneka resep yang ada di dalamnya.
Tanpa sengaja saya membaca sebuah resep roti/bread yang menggunakan Tangzhong (water roux). Untuk pertama kali itulah saya dengar kata tangzhong. Tangzhong adalah suatu adonan tepung dan air yang dipanaskan di atas api kecil sampai mendidih dan mengental. Tangzhong ini kemudian didinginkan dan dicampur dengan bahan roti. Fungsinya untuk melembutkan adonan roti/bread. Terhenyak saya membacanya karena selama ini saya selalu berusaha mencari pelembut roti yang alami. Jika membuat roti saya selalu pake bread improver. Tidak disangka orang Cina sudah menggunakannya selama puluhan tahun. Tanpa pikir panjang saya segera mempraktekkan resep yang saya dapat ini dan hasilnya membuat saya surprise. Ternyata adonan rotinya memang sangat lembut. Dan tidak terlalu berat untuk diuleni karena adonan jadi lebih lunak (itu menurut saya ya). Setelah sukses menaklukkan roti dengan metode tangzhong saya selalu membuat roti sobek, bun, pizza atau roti yang lain dengan adonan ini. Sayang di bulan Oktober 2011 saya terkena rematik yang membuat saya harus "berpisah" dengan tangzhong karena badan tidak kuat nguleni adonan.

Sekarang ini kondisi saya sudah lebih baik dan merasa kuat untuk menguleni lagi. Sebagai korban pertama saya membuat roti pisang coklat keju. Ini karena ketika mudik bulan lalu saya dibelikan roti piscok keju di sebuah bakery oleh adik saya. Rasanya masya Allah enak banget. Kelezatannya masih terbayang-bayang meskipun saya sudah kembali di Ciledug. Oleh karena itulah saya berniat banget membuatnya. Hasilnya Alhamdulillah enak. Empuk dan lembut sesuai yang saya inginkan.

Adonan di bawah nanti tidak pake telur ya dan sudah dimodif sesuai keinginan saya. Sengaja tidak pakai telur karena ingin membandingkan saja. Dulu saya selalu pakai telur meski menggunakan metode tangzhong. Setelah matang hasilnya tidak terlalu berbeda dengan pake telur. Tetap saja lembut dan empuk. Jadi kalo kehabisan telur nggak usah panik deh. Eh tapi kan tetap butuh telur untuk olesan kan ? hehe...iya ya lupa eike. Untuk pisangnya saya menggunakan pisang uli yang ditumis sebentar dengan mentega/margarin. Dan coklatnya pake DCC yang diserut. Ketika dioven coklatnya sampai meleleh keluar, duuuuhhh bikin ngeces deh....

Untuk pic,  hasilnya membuat saya sedikit kaget karena agak blur. Semalam saya habis utak-atik seting kamera dan lupa diseting lagi. Huwaaaa....Dari sekian banyak jepretan hanya pic paling atas yang tajam dan bagus. Lainnya blur semua. Udah deh insya Allah lain waktu jeprat-jepret lagi buat obat kecewa hari ini.


Bahan :
Tangzhong (water roux) :
25 gr tepung terigu protein tinggi
125 ml air dingin suhu ruang

Bahan utama :
1,5 sdm ragi instan
50 ml air hangat
1 sdt gula pasir
200 gr tepung terigu protein tinggi
50 gr tepung terigu protein sedang
50 gr gula pasir
2 sdm susu bubuk
1 resep adonan tangzhong
3-5 sdm air dingin suhu ruang (gunakan jika diperlukan)
50 gr mentega/margarin
1/2 sdt garam halus

Isi :
10 bh pisang uli/raja, tumis sebentar menggunakan mentega/margarin
Dark cooking Chocolate, serut kasar
Keju cheddar, diparut

Olesan :
1 kuning telur, kocok lepas
1 sdm susu cair
mentega/margarin secukupnya

Cara membuat :
1. Tangzhong : dalam sebuah panci kecil letakkan terigu kemudian tuangi dengan air sambil diaduk menggunakan whisker sampai licin dan halus.
2. Nyalakan api  kecil dan aduk-aduk adonan sampai mengental. Begitu mendidih dan meletup letup kecil segera matikan api dan dinginkan.
3. Sementara itu dalam sebuah mangkuk campur ragi instan, air hangat dan gula pasir, aduk rata. Letakkan di tempat hangat selama 15 menit sampai berbuih.
4. Dalam sebuah wadah besar campur kedua macam tepung, gula pasir dan susu bubuk, aduk rata. Masukkan adonan tangzhong dan larutan ragi, uleni sampai rata. Jika selama diuleni tepung terasa kering tambahkan air sedikit demi sedikit, sesendok demi sesendok sampai terasa lembab. Tapi jika terlalu lembek tambahkan tepung sedikit demi sedikit.
5. Masukkan mentega dan garam, uleni lagi sampai adonan menjadi kalis, kurleb 15-20 menit. Bulatkan adonan dan tutup menggunakan serbet lembab. Letakkan di tempat hangat sampai mengembang 2x lipat selama 1 jam. Siapkan loyang datar beroles mentega.
6. Kempiskan adonan dan bagi menjadi 10 bagian. Tipiskan masing -masing bagian berbentuk oval kemudian beri DCC dan pisang, gulung sampai setengah bagian. Setengah bagian adonan dikerat menggunakan pisau tajam. Lanjutkan menggulung sampai di ujung adonan. Letakkan di atas loyang dan lakukan sampai adonan habis. Fermentasikan kembali di tempat hangat selama 90 menit.
7. Duapuluh menit sebelum fermentasi berakhir panaskan oven dengan suhu 200° C. Olesi permukaan roti dengan campuran kuning telur dan susu sampai rata. Taburi dengan keju. Panggang selama 15 menit sampai berwarna kuning kecoklatan. Setelah dikeluarkan dari oven segera olesi dengan mentega supaya tidak kering.




Tuesday, 4 June 2013

Lodeh Kuning

Assalamualaykum


Lodeh merupakan salah satu sayur favorit di rumah. Biasanya lodeh ini pake tempe semangit untuk bumbunya.
Setelah tinggal di Ciledug dan agak repot cari tempe semangit, ya cari akal supaya lodeh tetap enak. Ketika browsing ternyata pake ebi atau rebon juga bisa. Ini cocok bagi penggemar lodeh tapi nggak suka tempe semangit. Supaya tampil lebih cantik (mau masuk blog gitu) lodehnya diberi kunyit. Ini gara-gara liat Pak Bondan Winarno menikmati lodeh begini di acara kuliner yang beliau bawakan. Pak Bondan nyebut lodeh ini Lodeh Piyayi. Mungkin karena warnanya yang menarik, tidak seperti lodeh yang umumnya berwarna putih agak keruh. Sedang untuk isinya saya cemplungi dengan irisan wortel supaya keliatan berwarna warni. Nggak pake daun melinjo karena daun melinjo disini sudah pada tua-tua, jadi agak alot/liat jika dimakan. Berbeda dengan di Jawa, daun melinjo yang dijual masih muda sehingga enak untuk isian lodeh. Lauk pendamping yang cocok untuk lodeh sebenarnya ikan asin. Tapi di kulkas saya menyimpan ikan cuwe pindang dan ketika digoreng terasa sedikit asin gurih. Cocok deh makan pake itu. Jika menginginkan sayur lodeh yang menggunakan tempe semangit, ada disini ya.

Bahan :
300 ml santan dari 1/2 butir kelapa parut
500 ml santan encer
1 bh jagung manis, potong bulat
1 bh wortel, potong bulat
1/2 bh labu siam ukuran besar, potong dadu
6 lonjor kacang panjang, potong 2 cm
1 bh terong ukuran besar, potong-potong
150 gr tempe, potong dadu
3 bh cabe merah (sesuai selera), potong serong tipis
3 bh cabe hijau besar, potong bulat
2 lbr daun salam
1 potong lengkuas, memarkan
garam, gula merah secukupnya

Bumbu halus :
1 sdt ketumbar
8 butir bawang merah
3 siurng bawang putih
3 cm kunyit
3 cm kencur
4 butir kemiri
2 sdm ebi yang sudah direndam air panas sampai empuk

Cara membuat :
1. Dalam sebuah panci rebus jagung manis, bumbu halus, santan encer, daun salam dan lengkuas sampai mendidih.
2. Masukkan semua sisa bahan seperti wortel, labu siam, kacang panjang, tempe, terong dan kedua macam cabe. Didihkan kembali. Tuangi dengan sisa santan. Beri garam dan gula merah.
3. Didihkan sekali lagi sambil diaduk aduk supaya santan tidak pecah. Cek rasanya. Jika telah matang matikan api. Sajikan.

Sunday, 2 June 2013

Ampyang (Gula Kacang)

Assalamualaykum


Sudah beberapa lamanya saya nggak makan ampyang. Ampyang yang nama lainnya gula kacang adalah salah satu makanan tradisional favorit saya.
Jadul saya sering beli di Pasar Klewer Solo karena sering diajak ibu beli baju disitu (sekarang pun jika mudik, Pasar Klewer tetap saya sambangi buat beli batik). Bulan Mei kemarin saya sempat mudik selama seminggu dan membawa ampyang untuk oleh oleh. Setelah habis saya kok masih pingin. Ampyang ini salah satu jenis cemilan yang saya pelajari waktu masih SD. Soalnya gampang banget. Gula merah dilelehkan di atas wajan bersama sedikit air. Setelah mencair kacang segera dimasukkan dan diaduk cepat. Kemudian dicetak di atas tampah beralas koran. Itu jadul ya. Sekarang nggak berani nyetak ampyang di atas koran. Pake kertas roti gitu biar lebih higienis. Setelah dicetak diamkan beberapa saat sampai mengeras dan kering.

Untuk kacang tanahnya, sebelum diolah menjadi ampyang disangrai atau dipanggang dulu. Saya lebih suka dipanggang di dalam oven karena nggak ribet. Jika disangrai kita harus rajin mengaduk-aduk supaya kacang tidak gosong. Suhu yang dibutuhkan untuk memanggang kacang biasanya saya pakai 180°C dan dipanggang selama 15 menit. Kemudian segera keluarkan dari oven supaya tidak hangus karena kacang masih mengalami proses pematangan di luar oven. Setelah dingin barulah diolah sesuai selera.


Bahan :
250 gr gula merah warna gelap
50 ml air
250 gr kacang tanah sangrai/panggang
2 ruas jari jahe, parut dan diperas airnya

Cara membuat :
1. Siapkan nampan/tampah lebar, alasi dengan kertas roti untuk mencetak ampyang, sisihkan.
2. Dalam wajan lelehkan gula merah dan air.
3. Setelah mencair masukkan air jahe dan kacang tanah. Aduk cepat sampai rata.
4. Selagi panas ambil menggunakan sendok makan dan letakkan sesendok demi sesendok diatas kertas roti. Lakukan secara cepat supaya tidak keburu mengeras. Dinginkan sampai kering dan keras.
5. Setelah dingin lepaskan dari kertasnya dan simpan dalam toples. Sajikan bersama teh pait, hmmm....nikmaaaattt.....



Friday, 31 May 2013

Perkedel Tahu Kacang Merah

Assalamualaykum


Untuk lauk hari ini saya bikin perkedel tahu. Biasanya pekedel tahu gini isinya cuma tahu melulu.
Paling banter diberi irisan daun bawang. Suatu saat saya dapat resep ini dari Pak Wied Harry. Setelah dibaca asik juga nih resepnya. Tahu diberi varian kacang merah dan nggak pake telur lagi. Insya Allah lebih sehat (Pak Wied gitu lho). Sebagai perekat digunakan tepung Mocaf (Modified Cassava Flour). Tapi karena nggak punya saya ganti aja pake tapioka. Aslinya sih pake cabe yang diuleg halus dengan bumbu lain. Tapi saya skip aja cabenya. Gimana rasanya ? Enaks dong layaknya gorengan lainnya....

Bahan :
350 gr tahu putih
200 gr kacang merah, rendam semalam sampai empuk
1-2 sdm tepung mocaf (saya pake tapioka/aci/kanji)
1 batang daun bawang, iris halus
1/2-1 sdt garam halus
Minyak goreng

Bumbu halus :
2 butir bawang merah
3 siung bawang putih
3 cabe keriting/sesuai selera (saya nggak pake)
2 cm kunyit
2 butir kemiri

Cara membuat :
1. Haluskan tahu kemudian bungkus dengan serbet, peras sampai airnya habis, sisihkan. Uleg kasar kacang merah.
2. Dalam sebuah wadah besar campur tahu halus, kacang merah, tapioka, daun bawang, garam dan bumbu halus. Aduk sampai rata. Cek rasanya. Bentuk bulat-bulat pipih seperti perkedel.
3. Panaskan minyak goreng, goreng perkedel tahu menggunakan api sedang sampai kuning kecoklatan. Cukup dibalik sekali kemudian angkat dan tiriskan.



Thursday, 30 May 2013

Mi Goreng Jawa

Assalamualaykum


Untuk sarapan pagi ini saya bikin Mi Goreng Jawa. Mi goreng ini jika kita beli biasanya dimasak menggunakan arang kayu sehingga aromanya khas.
Jaman saya kecil dulu ada seorang pedagang mi keliling yang dipikul. Dia berjualan malam hari setelah maghrib tiba. Kalo lagi kepingin, biasanya saya, adik dan ibu duduk di teras rumah nungguin tukang minya datang. Waktu itu saya sering order bihun goreng karena kurang suka mi. Bihun gorengnya lazis banget dan sampai sekarang belum ada tandingannya menurut lidah saya. Saya sering nongkrongin tukang mi ini untuk melihatnya bikin bihun goreng favorit saya. Aroma air bawang putih yang ditumis menggunakan arang kayu sangatlah menggiurkan. Sayang, setelah beberapa waktu kami berlangganan, tukang mi ini nggak pernah datang lagi.

Membuat mi goreng ini sudah saya niatkan dengan tujuan menghabiskan sisa kol yang ada di kulkas. Asik deh ketika meracik bumbu dan sayurannya setelah lama absen dari dapur. Saking asiknya malah nggak sadar jika kolnya lupa dimasukkan. Baru ngeh setelah makan dengan lahap. Perasaan kok ada yang kurang gitu. Setelah dicek ternyata kol dan telurnya nggak ada, hahaha.... Ya sudah deh biarin aja wong sudah terlanjur. Dan rasanya Alhamdulillah enak. Saya sampai habis 2 piring !! Ini mah rakus namanya, wakakakaaa....

Resep dibawah ini saya buat sesuai selera saya ya. Nggak pake arang kayu lho karena nggak punya. Proses membuatnya saya buat semudah mungkin. Mi yang sudah direbus kemudian disiram air dingin beberapa kali sampai mi menjadi dingin. Kemudian dilumuri  dengan bumbu. Tujuannya supaya bumbu mudah merata. Coba kalo kita menuang kecap diatas mi yang sedang dimasak dan kondisi sudah panas, pasti deh nggak rata. Udah gitu menggumpal lagi bagian dasarnya. Kalo sampai gosong padahal bumbu belum rata, waaaaa....bisa ilfill deh. Oleh karena itu coba tips yang sederhana ini, nggak ada lagi warna mi yang belang belang. Separuh coklat dan lainnya putih pucat, hambar lagi.
Gimana, jelas ya. Kalo udah paham hayuk segera ke dapur.....


Bahan :
1 bks (220gr) mi telur kering
4 sdm kecap manis
2 sdm saus tiram
1/2 sdt garam
1 sdt gula pasir
5 butir bawang merah, iris tipis
2 sdt kecap ikan/asin
1 batang daun bawang, iris halus
1 bh wortel, potong korek api
5 batang sawi hijau, potong-potong
5 lbr kol/kubis, potong kasar
5 butir bakso, potong sesuai selera
3 bh sosis, potong bulat
2 butir telur, dibuat orak arik

Bumbu halus :
4 siung bawang putih
1/2 sdt merica bulat
4 butir kemiri
1 sdm ebi yang sudah direndam air panas sampai empuk

pelengkap :
bawang goreng
mentimun
cabe rawit

Cara membuat :
1. Rebus mi sampai matang, angkat dan tiriskan. Siram dengan air dingin beberapa kali sampai mi menjadi dingin. Tuangi mi dengan kecap manis dan saus tiram. Beri garam dan gula pasir, aduk rata dan cek rasanya. Jika suka bisa ditambahkan kaldu bubuk atau penyedap rasa. Sisihkan.
2. Tumis bawang merah dan bumbu halus sampai wangi. Masukkan kecap ikan, daun bawang dan wortel, aduk rata. Biarkan wortel matang.
3 Masukkan sawi hijau, kol, bakso, sosis, telur orak arik dan mi berbumbu. Aduk rata sampai ke dasar wajan. Cek rasanya. Jika telah matang angkat mi dan sajikan hangat beserta pelengkap.


Wednesday, 29 May 2013

Rich Marble Chocolate Cake

Assalamualaykum


Alhamdulillah bisa baking lagi deh. Apa kabar teman ? Semoga semuanya sehat dan bahagia ya.
Setelah lebih kurang sebulan lamanya kena anemia, sekarang saya sudah lebih baik. Lama amat ya penyembuhannya. Baru kali ini saya kena anemia sedemikian lama. Dulu waktu masih ABG, kalo anemia gini paling seminggu udah sembuh. Mungkin karena saya terlalu capek sampai level parah, sehingga anemianya juga agak berat. Jika kambuh serasa ingin pingsan aja. Berdiripun tidak kuat. Bahkan ketika tidurpun kepala tetap berasa pusing, serasa ingin jatuh dari tempat tidur, hehe...

Sekian lama absen di dapur (lebih banyak jajannya) saya sudah dalam taraf sakau baking. Ketika BW ke blog teman dan melihat update resep baru, haduuuuhhh rasanya sengsara buanget nggak bisa baking. Hati udah nggak kuat kalo liat stok bahan kue di lemari. Akhirnya liat daftar bookmark resep yang mau dieksekusi. Pilihan jatuh ke Rich Marble Chocolate Cake di blognya Ayu, Singapore. Ngiler liat corak zebranya, apalagi liat komposisi resepnya yang menggunakan DCC cukup banyak tapi irit telur. Wah nggak tahan deh kalo nggak segera dibuat. Resep asli menggunakan self raising flour, tapi karena nggak punya saya pake tepung terigu serbaguna dan baking powder. Hasilnya.....huueenak sodara-sodara ! Makasih banyak buat Ayu yang telah sharing resep enak ini. Coklatnya berasa nendang, sedikit pait khas DCC. Buat saya pait DCC membuat cake terasa lebih nikmat. Menteganya juga wangi. Barusan saya belanja di tukang sayur dan saya beri beberapa potong yang masih hangat. Dia bilang, "Bu, kuenya enak banget". Alhamdulillah.....Yuk dibuat yuuuukkkk....

Bahan :
125 gr Dark Cooking Chocolate, tim sampai meleleh
125 gr mentega/margarin
100 gr gula pasir
2 butir telur ayam, kocok lepas
1/2 sdt vanili bubuk
150 gr tepung terigu serbaguna/protein sedang
1/4 sdt baking powder
80 ml susu cair

Cara membuat :
1. Siapkan loyang bulat diameter 18-20 cm, alasi kertas roti dan olesi margarin. Panaskan oven dengan suhu 180°C.
2. Kocok mentega/margarin dan gula pasir menggunakan speed tinggi sampai pucat dan ringan.
3. Masukkan telur dan vanili, kocok lagi sampai rata.
4. Masukkan terigu yang telah diayak bersama dengan baking powder, berselang seling dengan susu cair, sambil dikocok dengan speed rendah sampai rata. Adonan yang terbentuk sangat kental ya.
5. Bagi adonan menjadi 2 bagian. Satu bagian campur dengan DCC leleh dan satu bagian biarkan putih/plain.
6. Masukkan 1 sendok sayur adonan putih tepat di tengah loyang. Tuangkan 1 sendok sayur adonan coklat di atasnya. Tuangkan lagi 1 sendok adonan putih, kemudian adonan coklat. Lakukan terus sampai adonan habis. Hentakkan loyang beberapa kali supaya permukaan adonan agak rata.
7. Panggang selama 45-50 menit sampai permukaan kue jadi matang. Lakukan tes tusuk. Keluarkan dari oven, balik dan dinginkan.



Saturday, 4 May 2013

Singkong Goreng

Assalamualaykum


Lama ya tidak update blog, hihi.... Mohon maaf ya pembaca, jika anda menunggu sekian lama. Terimakasih sudah mau berkunjung ke Dapur Manis, meskipun empunya blog sedang tidak aktif.
Setelah postingan yang terakhir kali, saya terkena anemia yang menyebabkan saya nyaris pingsan. Untung kejadian itu saya ada di rumah. Sebelum pingsan itu saya sudah merasa sering kliyengan selama beberapa hari. Bahkan menghadapi laptop 15 menit saja berasa mau jatuh. Padahal saya sambil duduk lho. Belum juga anemia saya terdeteksi, suami juga sakit. Setelah periksa, ternyata kena kolesterol. Hubby suka merokok dan minum kopi susu, tapi makan nggak teratur sehingga kolesterolnya naik. Selama ini di bagian betis sering terasa ngilu dan pegal, tapi dicuekin. Setelah bagian dada terasa panas, barulah periksa dokter. Dan diketahui pembuluh darahnya ada kolesterol. Jadi akhir bulan kemarin, kami sakit berdua. Aiiiihhh....romantisnyaaa....Kalo dibayangkan iya romantis. Tapi kalo dirasakan benar-benar sengsara tau.... Orang sakit itu kan butuh dirawat dan diladeni, lha ini dua-duanya sama-sama tepar di atas tempat tidur. Siapa yang mau ngurusi coba ??  Jika bangun sebentar, saya langsung kliyengan. Setelah periksa dokter, saya terkena anemia. Diberi vitamin penambah darah, ndilalah nggak cocok. Uluhati langsung panas begitu minum vitaminnya. Akhirnya saya mengkonsumsi sari kurma untuk mengatasi anemianya. Alhamdulillah, begitu minum sehari sudah terasa hasilnya. Badan lebih kuat dan fit serta tidak mudah pusing. Sampai sekarang pun saya masih mengkonsumsi untuk jaga stamina.

Kemarin saya bikin singkong kukus untuk cemilan hubby. Ternyata nggak habis. Tadi pagi saya rendam aja di air bawang dan garam kemudian digoreng. Lumayan buat cemilan sambil nonton tipi. Setelah agak lama nggak motret, ternyata agak kagok juga nih pegang kamera. Menata properti pun juga agak lama, persis seperti awal mula belajar motret.

Setelah update singkong goreng, saya mungkin akan istirahat dari blog karena besok pagi harus ngantar anak UN. Sekolah anak saya sedang direhab dan terpaksa UN-nya menumpang di sekolah lain. Setiap pagi saya harus ngantar jemput sehingga tidak ada waktu untuk motret dan ngeblog. Setelah UN saya juga ada kesibukan lain yang bisa menyita waktu juga. Oleh karena itu saya mohon maaf jika selama beberapa hari ke depan tidak bisa update blog. Mohon doanya ya semoga saya selalu sehat dan fit, serta bisa mengupdate blog secepatnya.



Wednesday, 24 April 2013

Sate Ubi

Assalamualaykum


Masih dalam cuaca hujan dan dingin, kali ini bikin gorengan aja. Gampang dibikin gitu. Ide sate ubinya didapat dari tabloid Saji.
Ubi jalar putih dipotong dadu, celupin ke dalam adonan tepung dan digoreng. Setelah dingin ditusuki dan diguyur susu kental manis coklat dan ditaburi keju parut. Resepnya mirip dengan Ubi Goreng Tepung, hanya tidak pake tapioka dan adonannya diberi telur supaya empuk setelah dingin. Biarpun sederhana, duh rasanya endang bambang gulindang. Alhamdulillah nyam nyam.......

Oh ya beberapa waktu yang lalu mbak Mimie Jasmin Kitchen memberitahu saya jika foto saya dicolong orang (makasih ya, big hug sampe gepeng). Resepnyapun dicopas juga yaitu foto Bolu Sarang Semut. Setelah saya cek, ternyata benar itu foto saya. Watermarknya dicrop/dipotong sehingga tidak keliatan. Tapi bagaimanapun saya tetap tahu jika itu foto milik saya karena saya yang membuatnya. Alamat web yang nyolong ada DISINI. Sempat heran, jika dipikir kualitas foto saya masih jauh dari bagus, kok ya masih ada yang doyan nyolong. Nggak pake ijin lagi (ya iyalah, mana ada mau nyolong kok minta ijin ). Tidak berbeda dengan blogger lain yang fotonya dicolong juga, rasanya sangat dongkol karena webnya dipasangi iklan. Bisa dapat duit tapi artikelnya nyolong punya orang. Enak benerrrr.... huuufffttt.....(tarik napas panjang biar nggak berkepanjangan dongkolnya).

Bahan :
4 bh ubi jalar putih
125 gr tepung terigu
1 sdm gula pasir
1/4 sdt garam
1 butir telur
200-250 ml air
Tusuk sate secukupnya
Susu Kental Manis Coklat/Putih
Keju cheddar parut

Cara membuat :
1. Kupas ubi, cuci bersih kemudian potong dadu dan cuci kembali. Sisihkan.
2. Dalam sebuah wadah campur jadi satu, terigu, gula, garam dan telur. Tuangi air sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai adonannya licin dan halus.
3. Celupkan ubi ke dalam adonan tepung dan goreng satu persatu dalam minyak yang banyak. Goreng sampai matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan dinginkan.
4. Tusuk ubi goreng dengan tusuk sate. Beri 4-5 potong ubi di setiap tusuknya. Tata di piring, guyur dengan susu kental manis dan parutkan keju diatasnya. Sajikan.

Sunday, 21 April 2013

Talam Lapis Roti Tawar

Assalamualaykum


Apa kabar semua ?? Lama ya saya nggak update blog. Hampir 3 minggu meliburkan diri dari bikin snack dan motret. Sengaja libur ya ?? Iya, emang sengaja karena kebetulan badan kurang sehat.
Sehari setelah posting Sate Usus, saya makan gorengan plus cabe. Udah deh kumat maagnya (bandel). Padahal saya udah dilarang keras makan cabe kok ya nekat, nggak tahan liat bakwan dan segambreng cabe rawit. Keesokan harinya langsung mual sampai 3-4 hari lamanya. Kalo udah berasa mual gitu, duuuuhhh sengsara banget rasanya. Makan dan minum nggak bisa. Ujung-ujungnya lemas banget ni badan. Sempat deh terucap, setelah sembuh nanti nggak akan makan cabe lagi. Tapi lidah tak bertulang, ketika kemarin dapat nasi kenduri dari tetangga dan ada urap, saya nekat nyomot bumbu urapnya yang pedes. Comot sedikit sih. Tapi berulang ulang. Kalo ditotal ada 1 sdm kali, hahahahaaaa....(dassar mencla-mencle). Alhamdulillah sampai detik ini lambung saya anteng dan dingin. Semoga saja bisa kuat ngadepin rayuan berupa makanan yang pedes-pedes, aamiin....

Dan setelah merasa sehat, tadi pagi saya bikin snack ini. Nyontek dari blognya Zila Norazila. Ngiler liat picnya. Kombinasi warna kuenya juga cantik, coklat dan orange. Seperti biasa resepnya dimodif dikit supaya lebih praktis. Maaf ya Zila, jika resepnya diubah sedikit sesuai seleraku. Resep ini menggunakan loyang bulat diameter 20cm yang telah dialasi alumunium foil dan dioles minyak goreng. Jika tidak ada alu foil bisa menggunakan plastik tebal tahan panas. Proses pembuatannya cukup mudah, hanya diblender saja supaya irit cucian, hehe...Dan satu lagi, resep ini nggak pake telur lho (ini mah favorit banget, hihi...). Setelah matang dan dicicip, rasanya mrip dengan kue lapis beras tapi lebih padat. Hal ini karena penggunaan roti tawar yang ada dalam resepnya. Santan yang dipake pun santan segar yang telah direbus dulu supaya tidak mudah basi.

Setelah jadi dan ingin dipotret, barulah bingung cari tempat untuk motret karena hujan dan mendung gelap sekali. Terpaksa motret di ruang tamu yang sumber cahayanya kurang bagus (terlalu keras karena harus buka pintu) menurut saya.

Bahan :
800 ml santan dari 1 butir kelapa parut
2 lbr daun pandan
2 lbr daun jeruk
8 lembar roti tawar tanpa kulit, sobek kecil kecil
100 gr gula pasir
100 gr tepung beras
75 gr tepung tapioka/kanji/aci
1/2 sdt garam
1/2 sdt pasta pandan
1/2 sdt pasta coklat
1/2 sdt pasta orange

Cara membuat :
1. Rebus santan, daun pandan dan daun jeruk sambil diaduk-aduk sampai mendidih supaya santan tidak pecah. Dinginkan, buang daun pandan dan daun jeruknya.
2. Alasi loyang bulat diameter 20cm dengan alu foil dan olesi sedikit minyak goreng. Panaskan kukusan.
3. Rendam roti tawar dan 200 ml santan, biarkan selama 10 menit sampai santan diserap oleh roti.
4. Masukkan ke dalam blender, disusul oleh gula pasir. Tambahkan sedikit santan supaya blender bisa berputar. Proses sampai halus.
5. Masukkan tepung beras, tepung tapioka dan garam. Tuangi sedikit santan kemudian proses sampai licin dan rata.
6. Setelah halus, tuangkan ke dalam wadah besar dan masukkan sisa santan, aduk rata.
7. Bagi adonan menjadi 3 bagian, beri pasta pandan, coklat dan orange.
8. Tuangkan 1/2 bagian adonan pandan, kukus sampai mengeras selama 10 menit. Tuangi adonan coklat, kukus lagi selama 10 menit. Tuangi adonan orange dan kukus selama 10 menit. Lakukan terus sampai adonan habis. Setelah lapisan paling atas dituang, kukus selama 15 menit.
9. Setelah matang, keluarkan dari kukusan dan dinginkan dahulu sebelum dipotong.



Tuesday, 2 April 2013

SATE USUS

Asssalamualaykum


Kali ini saya mau sharing tentang sate usus, yaitu lauk yang biasa tersedia di tempat Wedangan atau hik. Wedangan atau hik bagi warga di area Solo dan Jogja sangat familiar.
Tempat ini adalah tempat untuk kongkow (nongkrong) malam hari. Hik ini kalo nggak salah singkatan dari Hidangan Istimewa Kampung. Makanan yang disajikan memang khas makanan kampung yang murah meriah. Contohnya seperti nasi kucing, nasi dengan porsi sedikit yang diberi lauk sejumput bandeng goreng dan sambel. Ada juga nasi dengan lauk oseng oseng tempe (orek tempe) dengan sambel. Biarpun jenis pilihan nasinya sangat terbatas tapi lauk yang disediakan cukup melimpah. Ada sate usus ini, sate telur puyuh , sate sosis, tahu goreng, tempe mendoan, sate kerang, tempe bacem dan banyak lagi. Kalo disuruh ngitung dan menyebutkan, waaaaaa.....buanyaaaakkk, sampai nggak hapal satu persatu. Sedang untuk minumannya rata rata standar, seperti teh panas, es teh, lemon tea dan wedang jahe.

Tapi di Solo beberapa tahun belakangan ngetrend warung hik dengan aneka macam nasi, tidak hanya nasi kucing. Ada nasi rica ayam atau nasi goreng juga (yang lainnya saya lupa, hihi...). Tempatnya agak luas dan terang benderang (barusan dapat chat dari adik saya kalo hik jenis ini, yang terang benderang, banyak yang pada tutup alias nggak jualan lagi), tidak seperti hik pada umumnya yang penerangannya agak remang remang karena hanya menggunakan lampu teplok (lampu minyak tanah dengan sumbu). Kalo disuruh milih, saya lebih suka hik yang memakai lampu teplok ini karena suasananya khas. Eksotis kali ya hihi....(halah, opo maneh kui...). Jika kita makan di hik, biasanya pelayan akan membakar lauk pilihan kita diatas anglo (kompor berbahan bakar arang). Oleh karena itu penyajian lauk di warung hik selalu berbentuk sate, karena memudahkan ketika membakarnya. Selain menjadi hangat, laukpun jadi punya aroma bakaran yang khas. Apalagi biasanya lauknya didominasi dengan olahan bacem alias manis. Kebayang aromanya kan kalo dibakar diatas arang, hmmmm....

Salah satu lauk yang terkadang saya comot ketika wedangan di hik adalah sate usus ini. Hari ini bikin sate usus karena kangen dengan suasana wedangan di kampung. Cara bikinnya juga mudah, usus ayam tinggal dimasak bacem. Setelah matang ditusuki di tusuk sate dan dibakar sebentar di atas api. Udah deh sate usus siap jadi lauk. Biarpun mudah tapi kebanyakan orang pada males ngolah usus ini karena baunya yang agak menyengat ketika mentah. Tapi saya mencoba merebusnya dengan mengganti airnya beberapa kali. Perebusan pertama dan kedua dibuang airnya dan perebusan ketiga saya beri jahe geprek dan daun jeruk. Alhamdulillah baunya banyak berkurang. Jika setelah direbus dua kali masih berbau, ada baiknya direbus kembali dan dibuang airnya. Setelah baunya banyak berkurang, barulah direbus bersama jahe dan daun jeruk. Setelah dibuat bacem, usus tidak meninggalkan bau sama sekali.. Konon kata orang, sebelum usus direbus, ada yang mengatakan untuk merendam usus dalam air kapur sirih bening selama beberapa jam. Tujuannya untuk menghilangkan bau. Jika dipikir, salah satu fungsi kapur adalah untuk menyerap bau (jadi ingat jadul kalo ada sumur yang airnya berbau diberi kapur untuk menghilangkan baunya). Tapi saya belum pernah praktek, jadi tidak tau kebenarannya, hehe...
Ok deh sekian dulu ya ngocehnya. Dan daripada banyak ngomong, yuk ditilik resep sate ususnya yuk....

Bahan :
500 gr usus ayam, cuci bersih
sejempol besar jahe, memarkan
3 lbr daun jeruk
1 ruas jempol lengkuas, memarkan
2 lbr daun salam
500 ml air kelapa/air biasa
75 ml kecap manis
50 gr gula merah
1/2 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir

Bumbu halus :
5 butir bawang merah
2 siung bawang putih
1/2 sdt ketumbar
3 butir kemiri

Cara membuat :
1. Rebus usus sampai mendidih airnya kemudian buang air rebusannya. Rebus kembali usus sampai mendidih, dan buang kembali airnya. Rebus kembali usus bersama dengan jahe dan daun jeruk selama 10 menit. Angkat usus dan tiriskan.
2. Panaskan sedikit minyak di atas wajan, tumis bumbu halus sampai wangi, masukkan salam dan lengkuas. Tuangi air kelapa, kecap manis, gula merah, garam, merica dan gula pasir. Biarkan mendidih.
3. Masukkan usus dan biarkan mendidih kembali. Cek rasanya. Rebus usus sampai airnya menyusut. Matikan api dan biarkan dingin.
4. Tiriskan usus dari kuahnya kemudian tusuk menggunakan tusuk sate lalu bakar di atas api. Sajikan.

salah satu warung hik di Kota Solo yang sempat dipotret adik saya kemudian dikirim via chat

Monday, 1 April 2013

Cake Coklat Keju

Assalamualaykum


Sudah lama ingin mengeksekusi keju quick melt yang nangkring di dalam kulkas. Tapi karena terkendala sakit thypus, akhirnya harus tertunda sampai beberapa minggu.
Takut jika sampai kadaluarsa. Akhirnya kemarin sore dibikin juga si keju ini. Bikin yang mudah aja yaitu sponge cake. Setelah adonan jadi dan masuk ke dalam oven lega deh. Setengah jam kemudian dicek. Lho, kok masih segitu gitu aja ? Kenapa nggak naik tinggi si kue ini ? Langsung buka oven dan loyang ditarik keluar. Lho, kok anget ??? Ternyata gasnya habis !! Waaaa...langsung panik buru buru ganti tabung gasnya. Tapi berhubung loyang sudah tidak panas, pemanggangan tidak saya lanjutkan. Kenapa ? Karena bagian pinggir kue sudah mulai mengering sementara bagian tengah masih cair. Jika dilanjutkan dioven, saya khawatir bagian pinggir akan lebih kering dan keras. Akhirnya naikin kukusan ke atas kompor dan kue pun dikukus. Dua puluh menit kemudian dicek, ternyata kue bisa mengembang dan ketika dites tusuk, tidak lengket. Alhamdulillah. Tapi itupun belum lega. Setelah dikeluarkan dari loyang buru buru dipotong sedikit untuk memastikan tidak bantat. Hasilnya ?? Well done !! Huuuffftttt....baru benar-benar lega.

Setelah matang, tadi pagi ingin dipotret. Tapi virus malas mulai menyerang. Agak ragu antara dipotret atau tidak. Akhirnya yaaa....dipotret juga setelah sholat dhuhur, meskipun agak ogah ogahan. Setelah di beri watermark langsung ingin posting. Giliran nulis entri, malah bingung nulis resepnya. Mau dioven atau dikukus ya proses pematangannya. Masak mau ditulis kedua duanya ?? Ntar pembaca jadi refot deh kalo mau praktek.  Dikukus aja deh untuk resepnya. Tapi kalo mau dioven juga boleh, wong pada awalnya memang ingin dioven kok. Kue ini tipe yang mudah dibuat. Dibikin agak padat dengan tujuan supaya keju tidak cepat tenggelam ke dasar loyang. Setelah adonan coklat dituang ke dalam loyang, taburi dengan keju quick melt. Ketika dioven/dikukus, kue akan mengembang dan keju akan tenggelam ke tengah kue. Gimana rasanya setelah matang ? Hmm...nyam nyam deh. Coklat sama keju gitu loh...


Bahan :
4 butir telur
100 gr gula pasir
150 gr tepung terigu
1/4 sdt soda kue
100 gr mentega/margarin cair
100 gr coklat blok warna gelap, tim sampai meleleh
125 gr keju quick melt, potong-potong/ parut kasar

Cara membuat :
1. Siapkan loyang ukuran 18x18 cm, alasi kertas roti, olesi margarin. Panaskan kukusan.
2. Kocok telur dan gula pasir sampai mengembang, putih, kaku dan berjejak selama 20 menit.
3. Masukkan terigu dan soda kue sedikit demi sedikit sambil aduk balik sampai rata. Tuangkan mentega cair, aduk balik sampai rata. Masukkan coklat leleh, aduk sampai rata.
4. Tuang ke dalam loyang dan taburi permukaannya dengan keju quick melt.
5. Kukus selama 30 menit dengan api sedang kemudian lakukan tes tusuk. Keluarkan dari kukusan.




Friday, 29 March 2013

TAHU ACAR

Assalamualaykum


Untuk menemani siang yang panas, beberapa hari yang lalu saya bikin tahu acar. Ini adalah makanan selingan yang tidak bikin kenyang. Istilahnya buat iseng aja.
Kangen sama makanan ini karena rasanya yang manis sedikit gurih, asam dan segar. Makanan khas Solo ini disebut juga dengan Bakmi Acar karena pake mi (orang Solo kalo nyebut mi selalu dengan istilah bakmi). Tahu acar ini tergolong hidangan dingin jadi cocok dinikmati saat cuaca sedang terik. Isinya gampang banget cuma tahu goreng, mi, kol/kubis dan toge serta acar timun kemudian disiram kuah gula merah. Kuahnya mirip dengan kuah pempek tapi lebih ringan dan tanpa ebi. Disajikan dengan seledri cincang dan kacang tanah goreng, hmmm...syeger deh...Mi yang digunakan biasanya mi kuning basah, tapi karena kemarin nggak ketemu ya pake mi kering yang direbus dulu. Terkadang isinya pake tempe goreng tapi kemarin saya nggak pake. Tahu acar ini bisa disajikan pedas juga. Jadi sebelum piring diisi, uleg dulu cabenya langsung di atas piring. Setelah itu tata tahu dkk di atasnya dan diguyur kuah.

Bahan :
400 gr tahu, potong dadu
100 gr toge, seduh air panas
200 gr kol, iris tipis
300 gr mi basah kuning, seduh air panas (saya pake mi kering yang direbus)
cabe rawit secukupnya

Kuah :
500 ml air
4 siung bawang putih, haluskan
50 ml kecap
100 gr gula merah
2 sdm gula pasir
garam secukupnya
1 sdt cuka

Acar timun (rendam jadi satu dan diamkan 30 menit) :
1 bh timun potong tipis
100 ml air
1/4 sdt garam
1 sdt gula pasir
beberapa tetes cuka

Taburan :
seledri cincang
bawang goreng
kacang tanah goreng

Cara membuat :
1. Kuah : rebus jadi satu semua bahan, air, bawang putih, kecap, gula merah, gula pasir dan garam sampai mendidih. Masukkan cuka, cek rasanya. Matikan api, saring dan dinginkan.
2. Goreng tahu sampai setengah matang, angkat tiriskan.
3. Penyajian : dalam sebuah piring uleg cabe rawit sampai halus. Tata diatasnya tahu, mi, kol, toge dan acar timun. Guyur dengan kuahnya. Taburi dengan seledri cincang, bawang goreng dan kacang goreng. Sajikan.


Wednesday, 27 March 2013

PAKLAY

Assalamualaykum


Pernah dengar nama paklay ??? Kalo capcay pasti udah. Naaa...paklay ini sodaranya capcay gitu. Satu sodara karena sama sama masakan Cina.
Kalo saya beli capcay di Solo, pasti deh penjualnya juga sedia paklay. Lha bahannya sama dengan capcay sih. Terdiri dari sayur seperti wortel, kol, sawi hijau, sawi putih, daun bawang dan kembang kol (kalo kembang kol kayaknya jarang dipake, mihil gitu). Pake jagung muda atau baby corn juga boleh. Jika capcay menggunakan kekian (yang dibuat dari adonan tepung dan udang), kalo paklay ini hanya menggunakan sayur sayuran, ati ampela, daging ayam/bakso dan telur orak arik. Masaknya juga simpel, cuma ditumis doang. Perbedaannya dengan capcay adalah kalo paklay selalu berkuah kental. Sedang capcay bisa dimasak kering atau pake sedikit kuah tapi encer. Tapi masaknya jangan overcook ya supaya sayurnya masih terasa renyah. Setelah matang dikentalkan dengan larutan tapioka/maizena. Penggunaan ati ampela ini hukumnya wajib, tapi kalo daerah lain, entah pake atau tidak ya. Dinikmati selagi hangat, tanpa nasi hmmmm...nikmat banget. Kalo mau pake nasi juga ga papa. Malah lebih kenyang. Tapi saya lebih suka digadoin aja, karena menurut saya bumbunya terasa lebih tajam menghantam lidah. Setelah dipoto, barulah keliatan kalo telur orak ariknya lupa nggak dimasukin, waaaaaa.....


Bahan :
1 bh bawang bombay, iris tipis panjang
4 siung bawang putih, memarkan
1 sdm kecap ikan/kecap asin
2 bh wortel, potong serong tipis
100 gr kembang kol, potong perkuntum (saya nggak pake)
200 ml air kaldu
4 pasang ati ampela rebus, potong sesuai selera
5 bh bakso sapi, potong tipis
2 butir telur, dibuat orak arik
1 bh sawi putih, potong potong
1 ikat sawi hijau, potong potong (saya pake bokcoy)
200 gr kol, potong kasar
2 batang daun bawang, potong 1/2cm
2 sdm saus tiram
1/2 sdt garam
1 sdt gula pasir
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt tepung tapioka/maizena, larutkan dalam sedikit air
bawang goreng secukupnya

Cara membuat :
1. Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai layu, beri  kecap ikan. Masukkan wortel dan 50 ml air kaldu. Biarkan wortel jadi empuk.
2. Masukkan ati ampela, bakso, telur orak arik dan semua sayuran seperti sawi putih, sawi hijau, kol dan daun bawang. Bumbui dengan saus tiram, garam, gula dan merica. Tuangi sisa kaldu. Biarkan mendidih dan cek rasanya. Jika suka boleh ditambah kaldu bubuk atau penyedap rasa.
3. Terakhir masukkan larutan tapioka, biarkan mengental dan aduk rata sampai semua sayur terbalut kuah kental. Angkat, sajikan hangat dengan taburan bawang goreng.


Tuesday, 26 March 2013

Bubur Mutiara Kelapa

Assalamualykum


Bubur ini sudah dibuat kemarin. Sudah lama nggak bikin bubur ini. Asli kangen banget. Sebenarnya niat hati ingin menghabiskan stok pacar cina yang tinggal 50 gr.
Kalo dibuat bubur kan kurang banget, jadi ditambah sagu mutiara supaya lebih banyak. Sewaktu bikin kemarin ada sedikit kecelakaan, buburnya ketumpahan kelapa parut sedikit. Setelah matang dan diincip, lha kok enak. Tambah sedap rasanya. Bubur yang lembut dengan sensasi krenyes krenyes dan gurih kelapa parut muda. Waaaahhh...nggak disangka menghasilkan rasa baru. Tapi kemarin hanya ketumpahan sedikit, hanya 1 sendok makan. Insya Allah kalo bikin lagi mau ditambahi ah kelapa parutnya biar lebih enak. Biarpun tanpa sengaja, di bawah nanti saya tulis juga ya kelapa parutnya.

Untuk fotonya sengaja diambil dari atas. Selama bikin blog, belum pernah motret dari atas. Apalagi mb Mimie akhir akhir ini motret dengan gaya begitu, jadi pingin, hehe....

Bahan :
50 gr pacar cina
100 gr sagu mutiara
500 ml air hangat
400 ml air
75-100 gr gula pasir
1/4 sdt garam
2 lbr daun pandan (1/2 sdt vanili bubuk)
1 sdm munjung kelapa agak muda, diparut

Kuah santan (rebus jadi satu) :
300 ml santan dari 1/2 butir kelapa parut
1/2 sdt garam
2 lbr daun pandan

Cara membuat :
1. Rendam pacar cina dan sagu mutiara dalam air hangat selama 1 jam sampai mengembang. Tiriskan.
2. Rebus 400 ml air, gula pasir, garam dan daun pandan sampai mendidih. Cek rasa manisnya. Setelah pas masukkan pacar cina dan sagu mutiara sambil diaduk menggunakan sendok kayu. Aduk sampai ke dasar panci supaya tidak berkerak. Masukkan kelapa parut.
3. Setelah mutiara berwarna bening, angkat dan biarkan dingin. Sajikan bersama santan.


Labels