Friday, 29 March 2013

TAHU ACAR

Assalamualaykum


Untuk menemani siang yang panas, beberapa hari yang lalu saya bikin tahu acar. Ini adalah makanan selingan yang tidak bikin kenyang. Istilahnya buat iseng aja.
Kangen sama makanan ini karena rasanya yang manis sedikit gurih, asam dan segar. Makanan khas Solo ini disebut juga dengan Bakmi Acar karena pake mi (orang Solo kalo nyebut mi selalu dengan istilah bakmi). Tahu acar ini tergolong hidangan dingin jadi cocok dinikmati saat cuaca sedang terik. Isinya gampang banget cuma tahu goreng, mi, kol/kubis dan toge serta acar timun kemudian disiram kuah gula merah. Kuahnya mirip dengan kuah pempek tapi lebih ringan dan tanpa ebi. Disajikan dengan seledri cincang dan kacang tanah goreng, hmmm...syeger deh...Mi yang digunakan biasanya mi kuning basah, tapi karena kemarin nggak ketemu ya pake mi kering yang direbus dulu. Terkadang isinya pake tempe goreng tapi kemarin saya nggak pake. Tahu acar ini bisa disajikan pedas juga. Jadi sebelum piring diisi, uleg dulu cabenya langsung di atas piring. Setelah itu tata tahu dkk di atasnya dan diguyur kuah.

Bahan :
400 gr tahu, potong dadu
100 gr toge, seduh air panas
200 gr kol, iris tipis
300 gr mi basah kuning, seduh air panas (saya pake mi kering yang direbus)
cabe rawit secukupnya

Kuah :
500 ml air
4 siung bawang putih, haluskan
50 ml kecap
100 gr gula merah
2 sdm gula pasir
garam secukupnya
1 sdt cuka

Acar timun (rendam jadi satu dan diamkan 30 menit) :
1 bh timun potong tipis
100 ml air
1/4 sdt garam
1 sdt gula pasir
beberapa tetes cuka

Taburan :
seledri cincang
bawang goreng
kacang tanah goreng

Cara membuat :
1. Kuah : rebus jadi satu semua bahan, air, bawang putih, kecap, gula merah, gula pasir dan garam sampai mendidih. Masukkan cuka, cek rasanya. Matikan api, saring dan dinginkan.
2. Goreng tahu sampai setengah matang, angkat tiriskan.
3. Penyajian : dalam sebuah piring uleg cabe rawit sampai halus. Tata diatasnya tahu, mi, kol, toge dan acar timun. Guyur dengan kuahnya. Taburi dengan seledri cincang, bawang goreng dan kacang goreng. Sajikan.


Wednesday, 27 March 2013

PAKLAY

Assalamualaykum


Pernah dengar nama paklay ??? Kalo capcay pasti udah. Naaa...paklay ini sodaranya capcay gitu. Satu sodara karena sama sama masakan Cina.
Kalo saya beli capcay di Solo, pasti deh penjualnya juga sedia paklay. Lha bahannya sama dengan capcay sih. Terdiri dari sayur seperti wortel, kol, sawi hijau, sawi putih, daun bawang dan kembang kol (kalo kembang kol kayaknya jarang dipake, mihil gitu). Pake jagung muda atau baby corn juga boleh. Jika capcay menggunakan kekian (yang dibuat dari adonan tepung dan udang), kalo paklay ini hanya menggunakan sayur sayuran, ati ampela, daging ayam/bakso dan telur orak arik. Masaknya juga simpel, cuma ditumis doang. Perbedaannya dengan capcay adalah kalo paklay selalu berkuah kental. Sedang capcay bisa dimasak kering atau pake sedikit kuah tapi encer. Tapi masaknya jangan overcook ya supaya sayurnya masih terasa renyah. Setelah matang dikentalkan dengan larutan tapioka/maizena. Penggunaan ati ampela ini hukumnya wajib, tapi kalo daerah lain, entah pake atau tidak ya. Dinikmati selagi hangat, tanpa nasi hmmmm...nikmat banget. Kalo mau pake nasi juga ga papa. Malah lebih kenyang. Tapi saya lebih suka digadoin aja, karena menurut saya bumbunya terasa lebih tajam menghantam lidah. Setelah dipoto, barulah keliatan kalo telur orak ariknya lupa nggak dimasukin, waaaaaa.....


Bahan :
1 bh bawang bombay, iris tipis panjang
4 siung bawang putih, memarkan
1 sdm kecap ikan/kecap asin
2 bh wortel, potong serong tipis
100 gr kembang kol, potong perkuntum (saya nggak pake)
200 ml air kaldu
4 pasang ati ampela rebus, potong sesuai selera
5 bh bakso sapi, potong tipis
2 butir telur, dibuat orak arik
1 bh sawi putih, potong potong
1 ikat sawi hijau, potong potong (saya pake bokcoy)
200 gr kol, potong kasar
2 batang daun bawang, potong 1/2cm
2 sdm saus tiram
1/2 sdt garam
1 sdt gula pasir
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt tepung tapioka/maizena, larutkan dalam sedikit air
bawang goreng secukupnya

Cara membuat :
1. Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai layu, beri  kecap ikan. Masukkan wortel dan 50 ml air kaldu. Biarkan wortel jadi empuk.
2. Masukkan ati ampela, bakso, telur orak arik dan semua sayuran seperti sawi putih, sawi hijau, kol dan daun bawang. Bumbui dengan saus tiram, garam, gula dan merica. Tuangi sisa kaldu. Biarkan mendidih dan cek rasanya. Jika suka boleh ditambah kaldu bubuk atau penyedap rasa.
3. Terakhir masukkan larutan tapioka, biarkan mengental dan aduk rata sampai semua sayur terbalut kuah kental. Angkat, sajikan hangat dengan taburan bawang goreng.


Tuesday, 26 March 2013

Bubur Mutiara Kelapa

Assalamualykum


Bubur ini sudah dibuat kemarin. Sudah lama nggak bikin bubur ini. Asli kangen banget. Sebenarnya niat hati ingin menghabiskan stok pacar cina yang tinggal 50 gr.
Kalo dibuat bubur kan kurang banget, jadi ditambah sagu mutiara supaya lebih banyak. Sewaktu bikin kemarin ada sedikit kecelakaan, buburnya ketumpahan kelapa parut sedikit. Setelah matang dan diincip, lha kok enak. Tambah sedap rasanya. Bubur yang lembut dengan sensasi krenyes krenyes dan gurih kelapa parut muda. Waaaahhh...nggak disangka menghasilkan rasa baru. Tapi kemarin hanya ketumpahan sedikit, hanya 1 sendok makan. Insya Allah kalo bikin lagi mau ditambahi ah kelapa parutnya biar lebih enak. Biarpun tanpa sengaja, di bawah nanti saya tulis juga ya kelapa parutnya.

Untuk fotonya sengaja diambil dari atas. Selama bikin blog, belum pernah motret dari atas. Apalagi mb Mimie akhir akhir ini motret dengan gaya begitu, jadi pingin, hehe....

Bahan :
50 gr pacar cina
100 gr sagu mutiara
500 ml air hangat
400 ml air
75-100 gr gula pasir
1/4 sdt garam
2 lbr daun pandan (1/2 sdt vanili bubuk)
1 sdm munjung kelapa agak muda, diparut

Kuah santan (rebus jadi satu) :
300 ml santan dari 1/2 butir kelapa parut
1/2 sdt garam
2 lbr daun pandan

Cara membuat :
1. Rendam pacar cina dan sagu mutiara dalam air hangat selama 1 jam sampai mengembang. Tiriskan.
2. Rebus 400 ml air, gula pasir, garam dan daun pandan sampai mendidih. Cek rasa manisnya. Setelah pas masukkan pacar cina dan sagu mutiara sambil diaduk menggunakan sendok kayu. Aduk sampai ke dasar panci supaya tidak berkerak. Masukkan kelapa parut.
3. Setelah mutiara berwarna bening, angkat dan biarkan dingin. Sajikan bersama santan.


Friday, 22 March 2013

Bingka Roti Kukus Pandan

Assalamualaykum


Ketika blogwalking beberapa hari yang lalu, tanpa sengaja saya terdampar di Notabilia. Dan ketika sedang asik membuka halaman demi halaman mata saya terbelalak melihat Bingka Roti Kukus Pandan. Sungguh terpana oleh warna hijau bingka ini.
Langsung saja saya simpan untuk dipraktekkan dalam waktu dekat. Setelah semua bahan siap, kermarin sore saya langsung eksekusi. Ketika mengambil telur, ternyata tinggal 3 butir. Seharusnya memakai 4 butir. Sementara yang satu butir sudah dipesan orang rumah. Ya sudah akhirnya saya memakai 2 butir saja. Hasilnya alhamdulillah nggak bau telur dan enak. Takaran gula juga dikurangi supaya tidak terlalu manis. Di resep disebutkan menggunakan 1 cup gula pasir yang saya setarakan dengan 200 gr. Dan saya hanya menggunakan 100 gr saja. Bingka ini menurut saya sungguh sedap apalagi setelah dimasukkan kulkas semalam. Begitu masuk mulut, hmmmm...nyam nyam.... manisnya pas dan terasa gurih.

Sayangnya tadi ketika mau difoto, mendadak saya merasa kurang enak badan. Kepala rasanya kliyengan dan merasa sedikit lemas. Tapi saya nekat naik ke lantai atas untuk mempersiapkan propertinya dengan dibantu anak yang diberi tugas pegang reflektor. Kebetulan sejak Jumat kemarin dia libur sekolah 2 hari. Lumayanlah bisa bantuin ibunya bikin bingka ini dan motret. Karena kliyengan tadi, saya sampai nggak punya ide untuk menata perlengkapan properti seperti serbet, sendok atau apa gitu. Kepala serasa kosong oleh ide apapun, terasa sulit untuk berpikir. Sehingga hasil fotonya kosong melompong. Hanya background wana putih yang dominan.Alhamdulillah ketika acara potret memotret selesai tidak ada insiden apapun. Takutnya kalo saya sampai pingsan di lantai atas, hehe....setelah dipotret langsung saya beri watermark dan diposting. Rencananya setelah posting ini langsung mau istirahat supaya badan bisa pulih kembali.


Bahan :
10 lembar roti tawar berkulit
100 gr gula pasir
1/4 sdt garam
400 ml santan sedang dari 1/2 butir kelapa parut, rebus,biarkan hangat
2 butir telur
1/2 sdt pasta pandan
2 lbr daun pandan, simpulkan
50 gr kismis (tambahan dari saya)

Cara membuat :
1. Potong potong roti tawar masing masing menjadi 4 bagian. Potong menggunakan pisau ya. Sisihkan.
2. Dalam sebuah wadah besar campur jadi satu gula pasir dan garam, tuangi santan hangat sambil diaduk sampai rata. Tambahkan telur dan pasta pandan, aduk rata. Masukkan roti tawar dan biarkan terendam selama sedikitnya 10 menit.
3. Panaskan kukusan sampai mendidih airnya. Siapkan loyang bulat diameter 20cm, alasi kertas roti dan olesi minyak goreng.
4. Tuang rendaman roti tawar tadi ke dalam loyang sekaligus bersama santannya. Taburi kismis dan beri diatasnya daun pandan. Masukkan dalam kukusan dengan api sedang. Kukus selama 20-25 menit.
5. Setelah matang, keluarkan dari kukusan dan biarkan dingin. Masukkan dalam kulkas supaya padat. Setelah padat, keluarkan dari loyang, potong dan sajikan.


Thursday, 21 March 2013

Ayam Kecap

Assalamualaykum


Alhamdulillah internet sudah normal kembali. Makasih ya Smartfren. Gitu doong, jangan lelet lagi seperti tempo hari yang sampai berhari hari
(sory bukan promo atau muji ya, cuma mengekspresikan rasa senang, biar adil setelah kemarin bawel karena internet lelet). Ayam kecap ini saya buat kemarin untuk menemani lauk makan siang. Selama saya sakit thypus, ayam kecap inilah yang sering dibuat. Siapa yang bikin ? Ya hubbylah, hehe....Hubby bukan seorang yang bisa masak, tapi karena kepepet harus ngasih makan anak dan bini yang lagi kena thypus, mau nggak mau harus masak lauk sendiri. Kalo mau jajan, waktu itu ngeri melihat saya terkapar karena thypus. Takut kalo kuman thypus ikut ngumpet di dalam makanan yang dibeli, hiiiyyy..... Ketika masak ayam kecap ini, dia bolak balik dari dapur ke kamar tidur untuk tanya bumbu dan proses pembuatannya. Dari mulai membersihkan ayam sampai ayamnya matang. Alhamdulillah saat itupun selalu dibantu anak wedok (perempuan), yang dikasih tugas ngupasin bawang. Hasil masakannya yaaaaa....cukup enak deh. Tapi berhubung dia yang masak ya dipuji puji sendiri. Katanya ayam kecapnya enak banget. Narsis. Kalo minta pendapat saya dan saya bilang lumayan, jawabnya "waduh istriku sirik setelah suaminya yang ganteng ini bisa masak ayam", hahahahaaaaa.....Konyol rasanya mendengar kalimatnya. Maunya sih dipuji gitu, tapi memang bininya sengaja pelit pujian, hahaha.....

Ayam kecap ini sepertinya sudah jadi lauk wajib ibu-ibu ya untuk menu sehari hari. Ini salah satu menu andalan untuk menghadapai mati gaya waktu di dapur. Sering kan kita kita bingung mau nyediain menu apa yang kira kira cocok buat orang serumah. Naaahhh ayam kecap ini salah satu solusinya. Masaknya cepat, ringkas dan pastinya enak. Sengaja ayamnya dipotong agak kecil kecil supaya bumbu cepat meresap. Ketika saya sakit ayam kecap ini tidak pake merica karena saya tidak boleh mengkonsumsinya  Bahkan sampai sekarangpun saya masih menjaga asupan makanan beserta bumbu bumbu terutama yang pedas dan menyengat. Tapi di bawah ini saya tulis resep lengkapnya ya. Karena mau difoto, ayam kecapnya sengaja ditaburi seledri cincang dan kacang mede biar sedikit gaya......

Bahan :
1 ekor ayam, potong 14 bagian
8 butir bawang merah, iris tipis ( bisa pake 1 bh bawang bombay )
4 siung bawang putih, cincang halus
1 sdt kecap ikan/kecap asin
2 sdm saus tiram
75-100 ml kecap manis
1/2 sdt garam
1 sdt gula pasir
1/4 sdt merica bubuk
250-300 ml air

Cara membuat :
1. Cuci bersih ayam, jika perlu kucuri dengan jerik nipis dan garam untuk menghilangkan baunya. Cuci bersih kembali.
2. Panaskan minyak yang cukup banyak di wajan, goreng ayam sampai kecoklatan. Tapi jangan sampai terlalu kering ya. Angkat dan tiriskan.
3. Panaskan kembali sedikit minyak, tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum. Masukkan kecap ikan, ayam goreng dan kecap manis.
4. Masukkan air, saus tiram, garam, gula dan merica. Biarkan mendidih, dan koreksi rasanya. Jika sudah pas, kecilkan apinya, masak sampai bumbu meresap dan kuah mengental. Jika airnya menyusut tapi bumbu belum meresap, bisa ditambah air lagi. Angkat dan sajikan.



Tuesday, 19 March 2013

Prol Tape Keju

Assalamualaykum


Haaaahhh...(tarik nafas lega) akhirnya bisa edit foto juga. Sejak hari Kamis minggu yang lalu jaringan internet eror berat. Susah sekali untuk buka edit online.
Buka fb pun tidak bisa. Kayaknya perlu ganti provider jika Smartfren layanannya makin lama semakin buruk begini. Setiap bulan selalu ada hari eror. Dan selama pake modem ini, bulan inilah yang terparah. 3 hari berturut-turut tidak bisa internetan termasuk buka email. Hari inipun masih lemot setengah mati yang mengakibatkan edit foto online favorit saya tidak bisa dibuka karena saking lemotnya (sambil gigi gemeretakan).  Terpaksa memakai editan lain yang bagi saya kurang familiar dipake. Jika dikomplain alasannya karena ada perbaikan jaringan. Masak tiap bulan selalu perbaikan yang mengakibatkan terganggunya konsumen sih, huuuhh....Hal ini juga berakibat pada mood motret. Jadi kurang semangat motret nih.

Ok deh sekarang ganti topik ya setelah baca curhatan saya. Prol tape ini sudah saya buat 2 hari yang lalu. Ini karena permintaan hubby yang ingin makan prol tape karena udah agak lama saya nggak membuatnya. Apalagi sejak kena thypus dan harus jaga makanan, tape merupakan makanan yang tidak boleh tersedia di meja makan. Tapi setelah agak lumayan, akhirnya saya memberanikan diri juga beli tape untuk bikin prol ini. Biarpun begitu, yang bikin prol tape cuma boleh makan sepotong kecil. Ngiler deh...Resep prol tape ini saya dapat dari tabloid Lezat. Seneng deh karena irit telur (pelit). Setengah kilogram tape cuma butuh 2 telur. Tuuu irit kan. Sejak pertama kali bikin saya cocok dengan rasanya karena memang prol tape dengan citarasa seperti inilah yang dicari selama ini. Meski pada akhirnya tetap saya modif sedikit.

Dulu ketika saya SD, warung sayur dekat rumah menjual prol tape hasil titipan tetangganya. Kala itu dijual Rp. 100,- (seratus rupiah) sepotongnya. Dan saya sering membuntuti ibu belanja sayur karena berniat minta jajan prol tape ini. Buat lidah saya yang masih bocah kala itu, prol tape ini sungguh enak dan lezat. Rasa tapenya sangat dominan. Perpaduan antara rasa manis dan sedikiiit asem khas tape membuat saya ketagihan. Teksturnya juga padat, tapi padat bukan dari terigu. Padat karena tapenya. Setelah saya mulai belajar baking, pernah mencoba membuatnya dengan resep ngawur. Gimana nggak ngawur wong waktu itu saya masih kelas 6 SD. Main cemplang cemplung aja bikinnya. Hasilnya, walaaaaahhh.....asem, hahaha...lha tapenya aja asem ya hasilnya jadi asem kan. Dan sempat modifikasi resep beberapa kali tapi belum pas hasilnya. Setelah ketemu resepnya, saya modifikasi juga supaya sesuai dengan yang saya inginkan. Resep dibawah ini adalah hasil modifikasi saya. Sekalian ingin mengurangi stok sukade yang perasaan kok nggak habis habis. Yuk diintip resepnya yuk...

Bahan :
500 gr tape singkong yang matang, manis dan empuk
50 ml susu kental manis
2 butir telur
100 gr gula pasir
75 gr tepung terigu
125 gr margarin leleh
150 gr campuran kismis dan sukade
100 gr keju cheddar parut

Cara membuat :
1. Siapkan loyang ukuran 20x20cm, alasi kertas roti dan olesi margarin. Panaskan oven dengan suhu 180 derajat C.
2. Buang serat tape dan haluskan menggunakan garpu. Tuangi susu kental manis, aduk rata.
3. Dalam wadah lain kocok telur dan gula dengan mixer speed sedang sampai gula larut. masukkan tape halus, kocok sampai rata.
4. Masukkan tepung terigu, kocok perlahan sampai rata. Jika dirasa terlalu berat, matikan mixer dan aduk menggunakan sendok kayu sampai rata.
5. Masukkan margarin leleh, aduk sampai rata. Terakhir masukkan kismis, sukade dan sebagian keju parut, aduk rata.
6. Tuangkan ke dalam loyang, taburi dengan sisa keju. Panggang dalam oven selam 1 jam. Setelah matang, keluarkan dari oven dan dinginkan. Potong potong kemudian sajikan.


Thursday, 14 March 2013

Cake Coklat Kukus Tanpa Telur

Assalamualaykum


Alhamdulillah akhirnya berhasil juga saya menaklukkan cake kukus tanpa telur. Resep ini adalah milik Dayang Jack. Tapi sudah tersebar luas di blog teman-teman Malaysia. Kemarin ketika saya buka linknya, ternyata tidak ada. Sepertinya sudah ditutup oleh pemiliknya. Akhirnya saya memakai resep dari Secubit Garam.

Ini keempat kalinya saya membuat kue ini. Percobaan pertama sampai ketiga sukses bantat. Awalnya saya tidak tau kesalahan saya dimana karena resep ini saya ikuti dengan hati-hati. Percobaan pertama gagal, saya cuek aja dan berpikir belum beruntung. Ntar lain waktu dicoba lagi. Percobaan kedua gagal kembali. Mulai deh rasanya terusik, karena cake ini gampang banget bikinnya. Dulu pernah bikin cake tanpa telur tapi dioven, langsung sukses tanpa bantat-bantatan segala. Percobaan ketiga, lha kok bantat lagi ! Sempat bingung dan agak sebel melihat hasil kuenya. Mana diledek hubby lagi. Katanya jago bikin kue kok bantat mulu. Waaaa....panaaaaaassss rasanya. Mulai deh berpikir dan menyelidiki kesalahan yang saya lakukan. Setelah saya baca resepnya, saya memperkirakan kesalahan ada pada takaran cairannya. Di resep disebutkan menggunakan cawan (cup) dan saya setarakan dengan 250ml per cup. Adonan yang dihasilkan memang encer sekali. Dan kemarin takaran cairan saya kurangi dari 250 ml menjadi 200 ml saja. Hasilnya, sukses....Memang ya, kalo baca resep yang menggunakan ukuran cup/cawan kadang bikin senewen (takut gagal) karena ukuran cup setiap negara bisa berbeda. Dengan cup yang sama pun jika dikonversikan ke gram bisa berbeda angkanya.

Resep kue ini menggunakan pengembang yang agak banyak karena tidak menggunakan telur. Sempat agak takut menggunakan pengembang yang rada banyak menurut ukuran saya. Akhirnya saya siasati untuk menggunakan baking powder double acting supaya irit bahan pengembang. Soda kuepun saya kurangi setengahnya. Kue yang dihasilkan tetap spongy, lembab dan legit. Makan kue inipun tidak saya kunyah. Setelah digigit langsung diemut aja, hmmmm....terasa legitnya....Apalagi jika sudah menginap semalam akan terasa lebih moist dan sedap.

Untuk Dayang Jack dan Kak Nor Secubit Garam, terimakasih tuk resepnya....

Resep di bawah ini sudah saya sesuaikan dengan selera saya ya....

Bahan :
75 gr coklat bubuk warna gelap
150 gr gula palem
100 ml susu kental manis putih/coklat
350 ml susu cair
100 ml minyak goreng
1/2 sdt vanili bubuk
secubit garam
125 gr tepung terigu
2 sdt baking powder (saya pake 1 sdt BP Double Acting)
1 sdt soda kue (saya pake 1/2 sdt soda kue)
1 sdm air cuka/air jeruk nipis/lemon

Cara membuat :
1. Dalam sebuah panci campur jadi satu coklat bubuk, gula palem, susu kental manis, susu cair, minyak goreng, vanili dan garam. Rebus menggunakan api kecil sampai gula larut, tidak perlu mendidih, asal gula sudah larut sudah cukup. Matikan api dan biarkan hangat/suam kuku.
2. Panaskan kukusan sampai airnya mendidih. Siapkan loyang bulat diameter 18 cm, alasi kertas roti dan olesi minyak goreng. Sisihkan.
3. Dalam sebuah baskom ayak terigu, baking powder dan soda kue sampai rata.
4. Tuangi larutan coklat hangat sambil diaduk menggunakan whisker sampai rata dan licin. Adonan jangan sampai berbutir-butir ya. Hasilnya adonan yang agak encer.
5. Masukkan cuka/air jeruk nipis. Adonan akan berbuih. Aduk cepat sampai rata.
6. Selagi berbuih, tuang ke dalam loyang. Kukus menggunakan api sedang selama 45-60 menit. Tutup loyang menggunakan alumunium foil atau alasi kukusan dengan serbet supaya tidak ketetesan uap air. Setelah matang, matikan apinya dan biarkan kue didalam loyang selama 10 menit. Keluarkan dari loyang dan dinginkan. Potong kue dan sajikan.





Sunday, 10 March 2013

BITERBALLEN

Assalamualaykum


Untuk snack hari ini saya bikin biterballen, yang biasa saya sebut kroket. Semasa masih di Solo biterballen ini snack paling top markotop kalo ada kondangan.
Orang Solo nyebut biterballen dengan nama kroket. Kalo kita beli kroket, oleh penjualnya pasti disodori biterballen ini. Kalo yang pake kentang itu disebut dengan nama kroket kentang. Kroket (biterballen) paling enak menurut saya ada di resto Kusuma Sari Nonongan. Resto ini tergolong resto legendaris di Solo. Dengan letaknya yang stategis yaitu di pojokan perempatan Nonongan, Kusuma Sari sangat mudah dijangkau dari semua arah. Dulu, jaman SMA kami sekeluarga sering sekali makan disitu dan kroket ini nggak pernah ketinggalan kami pesan selain bistik (steak) tentunya. Terakhir kali saya ke Kusuma Sari sewaktu lebaran tahun lalu. Sengaja menyempatkan diri makan di situ untuk nostalgia. Sayang sekarang agak sepi pengunjung, mungkin karena di Solo sekarang sudah banyak warung steak bertebaran di mana-mana. Padahal dulu, untuk makan disitu harus pake antri, terutama jam makan siang. Tidak pernah ada kursi kosong, selalu terisi dengan pengunjung yang ingin menikmati hidangan yang disediakan.

Bikin biterballen ini sangat gampang dan bisa dicicil seperti saya. Adonan dibuat kemarin sore, dan setelah dipanir masukkan ke dalam kulkas. Dan tadi pagi barulah digoreng. Jika membaca resep biterballen sering sekali kita jumpai resep yang menulis untuk memasukkan terigu kering ke dalam tumisan bumbu kemudian dituangi susu/air kaldu. Akibatnya adonan akan bergumpal-gumpal, tidak licin dan bumbu jadi tidak merata. Tapi saya sedikit beda. Terigu saya larutkan dulu ke dalam cairan yang telah disediakan, baru dimasukkan ke dalam wajan. Dengan cara itu, percayalah, adonan akan menjadi halus dan licin. Setelah tercampur rata, adonan dimasak sampai agak kalis/kering untuk menghilangkan bau tepungnya. Setelah biterballen matang, sajikan dengan cocolan mayo atau sambal botolan.

Bahan :
100 ml susu cair
200 ml air kaldu
1/2 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir
1/4 sdt biji pala parut/bubuk
50 gr margarin
5 butir bawang merah, cincang kasar
2 siung bawang putih, cincang halus
1 batang daun bawang, iris halus
150 gr tepung terigu
150 gr daging ayam/sapi, direbus, cincang halus
1 butir telur ayam, kocok lepas
tepung roti/panir kasar secukupnya

Cara membuat :
1. Dalam sebuah wadah campur susu cair, air kaldu, garam, merica bubuk, gula dan pala parut, aduk rata. Cek rasanya, sisihkan.
2. Masukkan terigu dalam sebuah wadah kemudian tuangi larutan susu dan kaldu tadi. Tuang pelan-pelan sambil diaduk rata sampai menjadi adonan yang licin. Sisihkan
3. Panaskan margarin sampai meleleh. Masukkan bawang merah, bawang putih dan daun bawang, aduk sampai wangi. Masukkan larutan terigu dan ayam cincang, aduk sampai rata. Masak adonan sampai agak kering/kalis. Jangan lupa supaya diaduk sampai ke dasar wajan supaya tidak berkerak. Matikan api dan dinginkan.
4. Ambil selembar plastik dan olesi minyak goreng. Letakkan adonan sebanyak 1/2-1 sdm, bentuk bulat/oval. Masukkan dalam telur kocok dan gulingkan dalam tepung panir. Biarkan selama minimal 30 menit supaya tepung panir melekat sempurna.
5. Panaskan wajan dengan minyak banyak. Goreng biterballen sampai kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan.












Tuesday, 5 March 2013

Marble Banana Bread

Assalamualaykum


Alhamdulillah, puji syukur pada Allah-lah yang pertama kali wajib saya ucapkan ketika saya masih diberi kesempatan menulis disini lagi. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih buat semua teman, baik sesama blogger maupun di fb yang telah mendoakan saya supaya segera sembuh dan bisa mengudara disini lagi. Love you all guys, mmmuuaahhhh...
Setelah vakum beberapa saat karena sakit thypus dan harus bedrest total, sekarang saya mulai pulih kembali. Meskipun begitu saya masih harus banyak beristirahat untuk menjaga kondisi badan agar-benar-benar kembali fit. Paling tidak sampai 10-15 hari ke depan. Benar-benar waktu yang cukup lama buat saya untuk belajar sabar. Kalo dirasakan sebenarnya badan sudah enak dan enteng. Tapi hari minggu kemarin ketika saya melihat rumah sedikit berantakan dan berdebu karena kurang tersentuh tangan wanita (taelah....), tangan ini langsung merasa gatal. Akhirnya nekat pegang sapu dan pel untuk membersihkan rumah. Setelah itu masih dilanjut membersihkan kamar mandi dan setrika baju karena merasa sudah kuat. Keesokan harinya barulah terasa efeknya. Setelah shalat shubuh, badan terasa kedinginan, gemetar dan perut mual kembali. Akhirnya harus bedrest total lagi. Untunglah hal itu hanya berlangsung sehari. Keesokan harinya badan sudah pulih, tapi nggak mau kalap ngerjain PR lagi (rasain loe....).

Dan selama saya sakit thypus, di rumah selalu tersedia pisang ambon favorit saya untuk ganjal perut supaya nggak kosong (karena ketika sakit saya harus makan bubur dan nasi yang lembek, yang berakibat pada kelaparan berat dan badan lemas). Tiap hari makan pisang ambon tanpa pernah absen sedikitpun. Setelah 2 minggu makan pisang melulu, barulah merasa bosan. Bahkan orang rumah mblenger juga tiap hari liat pisang. Karena khawatir rusak, mulai kepikiran untuk diolah. Bikin yang mudah aja, sekalian ngabisin stok bahan kue yang ada sebelum kadaluwarsa. Kue ini saya adaptasi dari Choco Banana Bead. Penggunaan pisang dan mentega/margarin saya tambah. Selain itu ditambah kacang mede pula. Tapi gulanya saya kurangi supaya tidak terlalu manis karena memakai pisang yang banyak. Kue ini saya jadikan 2 loyang. Yang satu loyang loaf bergerigi dengan ukuran 8x21 cm dan satunya lagi menggunakan loyang balmoral (setengah lingkaran) dengan ukuran 10x21 cm. Hasilnya kue dengan wangi pisang yang nonjok dan legit tapi sedikit padat.

Bahan :
250 gr terigu protein sedang
125 gr gula palem
1 sdt baking powder
1/2 sdt soda kue
1/2 sdt garam halus
75 gr mentega tawar (margarin)
6 bh (300 gr) pisang ambon, haluskan
2 butir telur ayam, kocok lepas
125 ml susu cair
2 sdm coklat bubuk, larutkan dalam 1-2 sdm air panas
50 gr choco chips
50 gr kacang mede cincang kasar

Cara membuat :
1. Siapkan 1 buah loyang loaf bergerigi ukuran 8x21cm, dan 1 bh loyang setengah lingkaran dengan ukuran 10x21 cm, olesi margarin dan taburi dengan sedikit tepung. Panaskan oven dengan suhu 180 derajat C.
2. Dalam sebuah baskom campur terigu, gula palem, baking powder, soda kue dan garam, aduk rata.
3. Masukkan mentega, aduk menggunakan ballon whisk sampai rata.
4. Masukkan pisang halus, aduk rata. Masukkan telur, aduk rata.
5. Menyusul susu cair, aduk rata. Adonan yang terbentuk sangat kental ya.
6. Bagi adonan menjadi 2 bagian. Campur satu bagian dengan larutan coklat, dan kacang mede. Satu bagian biarkan warna plain dan beri choco chips. Tuang adonan plain dan coklat secara selang-seling ke dalam loyang.
7. Panggang dalam oven selama 45-50 menit. Jangan lakukan tes tusuk ya karena kue akan tetap lengket di tusuk sate. Pisang yang terkandung didalamnya membuat lembab/moist. Angkat dari oven. Setelah dingin keluarkan dari loyang, potong dan sajikan.




hasil picnya agak blur karena pegang kameranya gemetaran, hehe...


Labels