Wednesday, 24 April 2013

Sate Ubi

Assalamualaykum


Masih dalam cuaca hujan dan dingin, kali ini bikin gorengan aja. Gampang dibikin gitu. Ide sate ubinya didapat dari tabloid Saji.
Ubi jalar putih dipotong dadu, celupin ke dalam adonan tepung dan digoreng. Setelah dingin ditusuki dan diguyur susu kental manis coklat dan ditaburi keju parut. Resepnya mirip dengan Ubi Goreng Tepung, hanya tidak pake tapioka dan adonannya diberi telur supaya empuk setelah dingin. Biarpun sederhana, duh rasanya endang bambang gulindang. Alhamdulillah nyam nyam.......

Oh ya beberapa waktu yang lalu mbak Mimie Jasmin Kitchen memberitahu saya jika foto saya dicolong orang (makasih ya, big hug sampe gepeng). Resepnyapun dicopas juga yaitu foto Bolu Sarang Semut. Setelah saya cek, ternyata benar itu foto saya. Watermarknya dicrop/dipotong sehingga tidak keliatan. Tapi bagaimanapun saya tetap tahu jika itu foto milik saya karena saya yang membuatnya. Alamat web yang nyolong ada DISINI. Sempat heran, jika dipikir kualitas foto saya masih jauh dari bagus, kok ya masih ada yang doyan nyolong. Nggak pake ijin lagi (ya iyalah, mana ada mau nyolong kok minta ijin ). Tidak berbeda dengan blogger lain yang fotonya dicolong juga, rasanya sangat dongkol karena webnya dipasangi iklan. Bisa dapat duit tapi artikelnya nyolong punya orang. Enak benerrrr.... huuufffttt.....(tarik napas panjang biar nggak berkepanjangan dongkolnya).

Bahan :
4 bh ubi jalar putih
125 gr tepung terigu
1 sdm gula pasir
1/4 sdt garam
1 butir telur
200-250 ml air
Tusuk sate secukupnya
Susu Kental Manis Coklat/Putih
Keju cheddar parut

Cara membuat :
1. Kupas ubi, cuci bersih kemudian potong dadu dan cuci kembali. Sisihkan.
2. Dalam sebuah wadah campur jadi satu, terigu, gula, garam dan telur. Tuangi air sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai adonannya licin dan halus.
3. Celupkan ubi ke dalam adonan tepung dan goreng satu persatu dalam minyak yang banyak. Goreng sampai matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan dinginkan.
4. Tusuk ubi goreng dengan tusuk sate. Beri 4-5 potong ubi di setiap tusuknya. Tata di piring, guyur dengan susu kental manis dan parutkan keju diatasnya. Sajikan.

Sunday, 21 April 2013

Talam Lapis Roti Tawar

Assalamualaykum


Apa kabar semua ?? Lama ya saya nggak update blog. Hampir 3 minggu meliburkan diri dari bikin snack dan motret. Sengaja libur ya ?? Iya, emang sengaja karena kebetulan badan kurang sehat.
Sehari setelah posting Sate Usus, saya makan gorengan plus cabe. Udah deh kumat maagnya (bandel). Padahal saya udah dilarang keras makan cabe kok ya nekat, nggak tahan liat bakwan dan segambreng cabe rawit. Keesokan harinya langsung mual sampai 3-4 hari lamanya. Kalo udah berasa mual gitu, duuuuhhh sengsara banget rasanya. Makan dan minum nggak bisa. Ujung-ujungnya lemas banget ni badan. Sempat deh terucap, setelah sembuh nanti nggak akan makan cabe lagi. Tapi lidah tak bertulang, ketika kemarin dapat nasi kenduri dari tetangga dan ada urap, saya nekat nyomot bumbu urapnya yang pedes. Comot sedikit sih. Tapi berulang ulang. Kalo ditotal ada 1 sdm kali, hahahahaaaa....(dassar mencla-mencle). Alhamdulillah sampai detik ini lambung saya anteng dan dingin. Semoga saja bisa kuat ngadepin rayuan berupa makanan yang pedes-pedes, aamiin....

Dan setelah merasa sehat, tadi pagi saya bikin snack ini. Nyontek dari blognya Zila Norazila. Ngiler liat picnya. Kombinasi warna kuenya juga cantik, coklat dan orange. Seperti biasa resepnya dimodif dikit supaya lebih praktis. Maaf ya Zila, jika resepnya diubah sedikit sesuai seleraku. Resep ini menggunakan loyang bulat diameter 20cm yang telah dialasi alumunium foil dan dioles minyak goreng. Jika tidak ada alu foil bisa menggunakan plastik tebal tahan panas. Proses pembuatannya cukup mudah, hanya diblender saja supaya irit cucian, hehe...Dan satu lagi, resep ini nggak pake telur lho (ini mah favorit banget, hihi...). Setelah matang dan dicicip, rasanya mrip dengan kue lapis beras tapi lebih padat. Hal ini karena penggunaan roti tawar yang ada dalam resepnya. Santan yang dipake pun santan segar yang telah direbus dulu supaya tidak mudah basi.

Setelah jadi dan ingin dipotret, barulah bingung cari tempat untuk motret karena hujan dan mendung gelap sekali. Terpaksa motret di ruang tamu yang sumber cahayanya kurang bagus (terlalu keras karena harus buka pintu) menurut saya.

Bahan :
800 ml santan dari 1 butir kelapa parut
2 lbr daun pandan
2 lbr daun jeruk
8 lembar roti tawar tanpa kulit, sobek kecil kecil
100 gr gula pasir
100 gr tepung beras
75 gr tepung tapioka/kanji/aci
1/2 sdt garam
1/2 sdt pasta pandan
1/2 sdt pasta coklat
1/2 sdt pasta orange

Cara membuat :
1. Rebus santan, daun pandan dan daun jeruk sambil diaduk-aduk sampai mendidih supaya santan tidak pecah. Dinginkan, buang daun pandan dan daun jeruknya.
2. Alasi loyang bulat diameter 20cm dengan alu foil dan olesi sedikit minyak goreng. Panaskan kukusan.
3. Rendam roti tawar dan 200 ml santan, biarkan selama 10 menit sampai santan diserap oleh roti.
4. Masukkan ke dalam blender, disusul oleh gula pasir. Tambahkan sedikit santan supaya blender bisa berputar. Proses sampai halus.
5. Masukkan tepung beras, tepung tapioka dan garam. Tuangi sedikit santan kemudian proses sampai licin dan rata.
6. Setelah halus, tuangkan ke dalam wadah besar dan masukkan sisa santan, aduk rata.
7. Bagi adonan menjadi 3 bagian, beri pasta pandan, coklat dan orange.
8. Tuangkan 1/2 bagian adonan pandan, kukus sampai mengeras selama 10 menit. Tuangi adonan coklat, kukus lagi selama 10 menit. Tuangi adonan orange dan kukus selama 10 menit. Lakukan terus sampai adonan habis. Setelah lapisan paling atas dituang, kukus selama 15 menit.
9. Setelah matang, keluarkan dari kukusan dan dinginkan dahulu sebelum dipotong.



Tuesday, 2 April 2013

SATE USUS

Asssalamualaykum


Kali ini saya mau sharing tentang sate usus, yaitu lauk yang biasa tersedia di tempat Wedangan atau hik. Wedangan atau hik bagi warga di area Solo dan Jogja sangat familiar.
Tempat ini adalah tempat untuk kongkow (nongkrong) malam hari. Hik ini kalo nggak salah singkatan dari Hidangan Istimewa Kampung. Makanan yang disajikan memang khas makanan kampung yang murah meriah. Contohnya seperti nasi kucing, nasi dengan porsi sedikit yang diberi lauk sejumput bandeng goreng dan sambel. Ada juga nasi dengan lauk oseng oseng tempe (orek tempe) dengan sambel. Biarpun jenis pilihan nasinya sangat terbatas tapi lauk yang disediakan cukup melimpah. Ada sate usus ini, sate telur puyuh , sate sosis, tahu goreng, tempe mendoan, sate kerang, tempe bacem dan banyak lagi. Kalo disuruh ngitung dan menyebutkan, waaaaaa.....buanyaaaakkk, sampai nggak hapal satu persatu. Sedang untuk minumannya rata rata standar, seperti teh panas, es teh, lemon tea dan wedang jahe.

Tapi di Solo beberapa tahun belakangan ngetrend warung hik dengan aneka macam nasi, tidak hanya nasi kucing. Ada nasi rica ayam atau nasi goreng juga (yang lainnya saya lupa, hihi...). Tempatnya agak luas dan terang benderang (barusan dapat chat dari adik saya kalo hik jenis ini, yang terang benderang, banyak yang pada tutup alias nggak jualan lagi), tidak seperti hik pada umumnya yang penerangannya agak remang remang karena hanya menggunakan lampu teplok (lampu minyak tanah dengan sumbu). Kalo disuruh milih, saya lebih suka hik yang memakai lampu teplok ini karena suasananya khas. Eksotis kali ya hihi....(halah, opo maneh kui...). Jika kita makan di hik, biasanya pelayan akan membakar lauk pilihan kita diatas anglo (kompor berbahan bakar arang). Oleh karena itu penyajian lauk di warung hik selalu berbentuk sate, karena memudahkan ketika membakarnya. Selain menjadi hangat, laukpun jadi punya aroma bakaran yang khas. Apalagi biasanya lauknya didominasi dengan olahan bacem alias manis. Kebayang aromanya kan kalo dibakar diatas arang, hmmmm....

Salah satu lauk yang terkadang saya comot ketika wedangan di hik adalah sate usus ini. Hari ini bikin sate usus karena kangen dengan suasana wedangan di kampung. Cara bikinnya juga mudah, usus ayam tinggal dimasak bacem. Setelah matang ditusuki di tusuk sate dan dibakar sebentar di atas api. Udah deh sate usus siap jadi lauk. Biarpun mudah tapi kebanyakan orang pada males ngolah usus ini karena baunya yang agak menyengat ketika mentah. Tapi saya mencoba merebusnya dengan mengganti airnya beberapa kali. Perebusan pertama dan kedua dibuang airnya dan perebusan ketiga saya beri jahe geprek dan daun jeruk. Alhamdulillah baunya banyak berkurang. Jika setelah direbus dua kali masih berbau, ada baiknya direbus kembali dan dibuang airnya. Setelah baunya banyak berkurang, barulah direbus bersama jahe dan daun jeruk. Setelah dibuat bacem, usus tidak meninggalkan bau sama sekali.. Konon kata orang, sebelum usus direbus, ada yang mengatakan untuk merendam usus dalam air kapur sirih bening selama beberapa jam. Tujuannya untuk menghilangkan bau. Jika dipikir, salah satu fungsi kapur adalah untuk menyerap bau (jadi ingat jadul kalo ada sumur yang airnya berbau diberi kapur untuk menghilangkan baunya). Tapi saya belum pernah praktek, jadi tidak tau kebenarannya, hehe...
Ok deh sekian dulu ya ngocehnya. Dan daripada banyak ngomong, yuk ditilik resep sate ususnya yuk....

Bahan :
500 gr usus ayam, cuci bersih
sejempol besar jahe, memarkan
3 lbr daun jeruk
1 ruas jempol lengkuas, memarkan
2 lbr daun salam
500 ml air kelapa/air biasa
75 ml kecap manis
50 gr gula merah
1/2 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir

Bumbu halus :
5 butir bawang merah
2 siung bawang putih
1/2 sdt ketumbar
3 butir kemiri

Cara membuat :
1. Rebus usus sampai mendidih airnya kemudian buang air rebusannya. Rebus kembali usus sampai mendidih, dan buang kembali airnya. Rebus kembali usus bersama dengan jahe dan daun jeruk selama 10 menit. Angkat usus dan tiriskan.
2. Panaskan sedikit minyak di atas wajan, tumis bumbu halus sampai wangi, masukkan salam dan lengkuas. Tuangi air kelapa, kecap manis, gula merah, garam, merica dan gula pasir. Biarkan mendidih.
3. Masukkan usus dan biarkan mendidih kembali. Cek rasanya. Rebus usus sampai airnya menyusut. Matikan api dan biarkan dingin.
4. Tiriskan usus dari kuahnya kemudian tusuk menggunakan tusuk sate lalu bakar di atas api. Sajikan.

salah satu warung hik di Kota Solo yang sempat dipotret adik saya kemudian dikirim via chat

Monday, 1 April 2013

Cake Coklat Keju

Assalamualaykum


Sudah lama ingin mengeksekusi keju quick melt yang nangkring di dalam kulkas. Tapi karena terkendala sakit thypus, akhirnya harus tertunda sampai beberapa minggu.
Takut jika sampai kadaluarsa. Akhirnya kemarin sore dibikin juga si keju ini. Bikin yang mudah aja yaitu sponge cake. Setelah adonan jadi dan masuk ke dalam oven lega deh. Setengah jam kemudian dicek. Lho, kok masih segitu gitu aja ? Kenapa nggak naik tinggi si kue ini ? Langsung buka oven dan loyang ditarik keluar. Lho, kok anget ??? Ternyata gasnya habis !! Waaaa...langsung panik buru buru ganti tabung gasnya. Tapi berhubung loyang sudah tidak panas, pemanggangan tidak saya lanjutkan. Kenapa ? Karena bagian pinggir kue sudah mulai mengering sementara bagian tengah masih cair. Jika dilanjutkan dioven, saya khawatir bagian pinggir akan lebih kering dan keras. Akhirnya naikin kukusan ke atas kompor dan kue pun dikukus. Dua puluh menit kemudian dicek, ternyata kue bisa mengembang dan ketika dites tusuk, tidak lengket. Alhamdulillah. Tapi itupun belum lega. Setelah dikeluarkan dari loyang buru buru dipotong sedikit untuk memastikan tidak bantat. Hasilnya ?? Well done !! Huuuffftttt....baru benar-benar lega.

Setelah matang, tadi pagi ingin dipotret. Tapi virus malas mulai menyerang. Agak ragu antara dipotret atau tidak. Akhirnya yaaa....dipotret juga setelah sholat dhuhur, meskipun agak ogah ogahan. Setelah di beri watermark langsung ingin posting. Giliran nulis entri, malah bingung nulis resepnya. Mau dioven atau dikukus ya proses pematangannya. Masak mau ditulis kedua duanya ?? Ntar pembaca jadi refot deh kalo mau praktek.  Dikukus aja deh untuk resepnya. Tapi kalo mau dioven juga boleh, wong pada awalnya memang ingin dioven kok. Kue ini tipe yang mudah dibuat. Dibikin agak padat dengan tujuan supaya keju tidak cepat tenggelam ke dasar loyang. Setelah adonan coklat dituang ke dalam loyang, taburi dengan keju quick melt. Ketika dioven/dikukus, kue akan mengembang dan keju akan tenggelam ke tengah kue. Gimana rasanya setelah matang ? Hmm...nyam nyam deh. Coklat sama keju gitu loh...


Bahan :
4 butir telur
100 gr gula pasir
150 gr tepung terigu
1/4 sdt soda kue
100 gr mentega/margarin cair
100 gr coklat blok warna gelap, tim sampai meleleh
125 gr keju quick melt, potong-potong/ parut kasar

Cara membuat :
1. Siapkan loyang ukuran 18x18 cm, alasi kertas roti, olesi margarin. Panaskan kukusan.
2. Kocok telur dan gula pasir sampai mengembang, putih, kaku dan berjejak selama 20 menit.
3. Masukkan terigu dan soda kue sedikit demi sedikit sambil aduk balik sampai rata. Tuangkan mentega cair, aduk balik sampai rata. Masukkan coklat leleh, aduk sampai rata.
4. Tuang ke dalam loyang dan taburi permukaannya dengan keju quick melt.
5. Kukus selama 30 menit dengan api sedang kemudian lakukan tes tusuk. Keluarkan dari kukusan.




Labels